Kamis, 13 Mar 2025
Network
Beranda
NASIONAL
EKOBIS
PALEMBANG RAYA
RADAR SUMSEL
FU
HIBURAN
RADAR SUMSEL
Network
Beranda
FU
Detail Artikel
Revolusi Xinhai 1911, Akhiri Kekuasaan Dinasti Qing
Reporter:
asifardiansyah
|
Editor:
asifardiansyah
|
Rabu , 26 Feb 2025 - 07:00
--
revolusi xinhai 1911, akhiri kekuasaan dinasti qing palembang, koranradar.id - revolusi xinhai 1911 berhasil mengakhiri kekuasaan dinasti qing dan menurunkan tahta kaisar xuantong pada tahun berikutnya. sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pemerintahan republik dengan pihak istana bahwa kaisar terakhir dinasti qing, aisin gioro puyi beserta keluarganya masih diperkenankan untuk tetap tinggal di istana bagian belakang dari kota terlarang. ia juga menggunakan gelar kaisar untuk menghindari penilaian yang terlalu buruk dari pemerintah manca negara. revolusi xinhai 1911 berhasil mengakhiri kekuasaan dinasti qing dan menurunkan tahta kaisar xuantong pada tahun berikutnya. sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pemerintahan republik dengan pihak istana bahwa kaisar terakhir dinasti qing, aisin gioro puyi beserta keluarganya masih diperkenankan untuk tetap tinggal di istana bagian belakang dari kota terlarang. ia juga menggunakan gelar kaisar untuk menghindari penilaian yang terlalu buruk dari pemerintah manca negara. dengan demikian, tampak seakan-akan sebuah kerajaan kecil yang dipimpin puyi masih eksis dalam sebuah negara republik. meskipun terisolir, namun puyi masih kaisar sampai sebuah pergolakan politik yang terjadi pada 1924, puyi terpaksa turun tahta lagi dan diusir dari kota terlarang. akibat kesulitan dalam mendanai anggaran pengeluaran sebuah keluarga kekaisaran, puyi pada september 1923 terpaksa menyetujui pembebasan tugas sebagian besar pelayan istana. karena itu para dayang yang sudah mencapai usia 24 tahun akan dibebastugaskan sebelum festifal pertengahan bulan musim gugur tahun itu. masing-masing diberi pesangon sebesar 100 yuan sebagai modal untuk mencari sendiri masa depan. tetapi di masa tiongkok yang banyak gejolak saat itu, para mantan dayang yang tidak memiliki keterampilan khusus ini menghadapi kesulitan untuk menghidui diri. meskipun sebagian dari mereka berhasil menikah setelah keluar dari kota terlarang, atau tetap menjadi pelayan bagi keluarga bangsawan tiongkok, tetapi tidak sedikit yang terpaksa menjual diri, ada yang menggembara seorang diri, menjadi gelandangan dan mati tragis. meskipun sudah beralih menjadi kerajaan kecil, namun tradisi yang berlaku pada jaman dinasti qing masih juga dibawa, yaitu setiap 3 tahun sekali mengadakan penseleksian untuk merekrut para dayang baru. cara memilihnya yaitu gadis-gadis kandidat yang umumnya berusia antara 13-14 tahun dengan badan tanpa cacat, tidak mengeluarkan bau yang tak sedap dan berhasil mengoleksi 3 panji kecil yang ditancapkan oleh juri yang menyeleksi, akan menjadi nominasi. tetapi yang memiliki hubungan keluarga dengan dayang yang sudah bekerja di dalam istana tidak diperbolehkan ikut melamar. para calon dayang itu tidak bebas berpakaian sewaktu mengikuti seleksi, harus menggunakan busana congsam. pada april 1919 pihak kerajaan bahkan masih mengeluarkan sejumlah aturan berbusana bagi para gadis yang mengikuti seleksi menjadi pelayan di istana. penyeleksian dayang itu biasa dilakukan pada maret oleh bagian rumah tangga kerajaan. setiap kali pemilihan selalu diikuti oleh sekitar 80 orang gadis-gadis pelamar yang dibagi ke dalam 3 kelompok dengan panji kuning emas, kuning dan putih sebagai lambang. mereka diminta untuk menunggu panggilan di bagian luar dari gerbang shenwu (gate of divine might). para gadis setelah namanya didaftar kembali oleh petugas istana akan dipandu masuk ke dalam istana ruang kepala kasim yang akan meneliti keterampilan misalnya jahit menjahit, dan secara hati-hati mengamati tubuh mereka. yang tidak sesuai selera, maka out. tetapi kepada mereka yang terpilih akan diajarkan sejumlah aturan dan tata cara istana yang cukup ketat untuk dipelajari dan diikuti, juga diberi kesempatan untuk belajar tulis menulis. setahun kemudian, mereka kembali akan diuji, yang pintar baru dapat menjadi pelayan selir, yang kurang didorong masuk dapur atau pekerjaan kasar di belakang. para gadis pelayan istana ini akan putus hubungan dengan keluarga mereka setelah diterima bekerja di istana, sampai lebih kurang 10 tahun atau mereka berusia mencapai 24 tahun baru dibebastugaskan. bisa keluar istana untuk menjalani kehidupan berkeluarga. jadi selama 10 tahun itu, mereka harus bangun pagi tidur malam untuk melayani kebutuhan rumah tangga dalam istana, melelahkan dan tak jarang masih terkena dampratan atau pukulan yang merasa tidak puas dengan layanan mereka. lama kelamaan penyakit pun menggeroti stamina mereka. beberapa gadis sampai nekat kabur karena tak tahan dengan lingkungan demikian. ada yang bahkan memilih jadi orang blo’on dengan harapan bisa diusir keluar istana. kasihan sekali. (era)
1
2
»
Tag
# aisin gioro puyi
# kaisar xuantong
# dinasti qing
# revolusi xinhai
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Palembang 26 April 2024
Berita Terkini
Daftar Delapan Tim Lolos ke Perempat Final Liga Champions 2024/25
NASIONAL
3 menit
Timnas Indonesia Berkumpul di Sydney pada 16 Maret
NASIONAL
6 menit
Erick Thohir: Kompensasi BBM Gratis Perlu Kajian
EKOBIS
9 menit
Bank Sumsel Babel Gelar Pasar Bedug di Kecamatan Kemuning
EKOBIS
13 menit
Sri Mulyani Sebut Deflasi Terjadi Karena Intervensi Pemerintah
EKOBIS
15 menit
Berita Terpopuler
4 Hotel di Palembang Paling Diminati untuk Buka Puasa
EKOBIS
7 jam
Harga Getah Mahal tapi Petani di PALI Masih Murung
RADAR SUMSEL
23 jam
Kantor Pengadilan Agama Muaradua Selesai Dibangun dan Siap Tempati, Pelayanan Lebih Nyaman dan Mudah
RADAR SUMSEL
21 jam
OJK: Buat Aturan tentang "finfluencer" Akan terbit pada semester II Tahun 2025
EKOBIS
22 jam
Kapolres OKU Timur Apresiasi Peran Jurnalis
RADAR SUMSEL
23 jam
Berita Pilihan
Kantor Pengadilan Agama Muaradua Selesai Dibangun dan Siap Tempati, Pelayanan Lebih Nyaman dan Mudah
RADAR SUMSEL
21 jam
Sakit Komplikasi, Ulama dan Habib Siap Jadi Jaminan Haji Halim
NASIONAL
1 hari
Pengajian dan Yasinan di Graha Al Halim Tetap Berjalan
PALEMBANG RAYA
2 hari
Nenek 70 Tahun Ditahan, Kuasa Hukum Minta Tunggu Putusan Praperadilan
PALEMBANG RAYA
2 hari
Warga Palembang Doakan Haji Halim
PALEMBANG RAYA
3 hari