Analisis PUTIN Riset, Ratu Dewa dan Prima Salam Ramaikan Bursa Cawako Palembang
Peneliti Lembaga Riset Sosial Politik Public Trust Institute Fatkurohman dalam Diskusi Media, Jumat 8 Maret 2024.--
PALEMBANG,KORANRADAR.ID - Pasca pileg dan pilpres 2024 yang berlangsung pada Februari lalu, bursa calon walikota Palembang yang akan berlangsung pada November mendatang mulai terasa.
Sejumlah kandidat mulai dari birokrat, politisi dan lainnya digadang-gadang potensial muncul menjadi kandidat Calon Walikota dan calon wakil walikota 2024 - 2029.
Jika merujuk pada jumlah kursi DPRD Kota Palembang sebanyak 50 kursi dan syarat dukungan pencalonan 20 persen kursi DPRD maka secara rasional paling tidak dimungkinkan ada sekitar 4 pasang calon berasal dari parpol.
Pada akhir Januari 2024 lalu, Public Trust Institute pernah melakukan pemetaan (maping) politik di Kota Palembang. Digambarkan ada 2 tokoh yang sudah menembus 2 digit elektabilitas yakni Ratu Dewa (Pj Walikota Palembang) dan Fitrianti Agustida (Eks Wawako Palembang 2018-2023).
"Jelang akhir masa kampanye pileg lalu, Ratu Dewa berada diangka rentang elektabilitas 35 - 47 persen. Kemudian Finda diangka diatas 15 persen,"ungkap Peneliti Lembaga Riset Sosial Politik Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman dalam Diskusi Media, Jumat 8 Maret 2024.
BACA JUGA:Elektabilitas Meroket, Ratu Dewa Kandidat Kuat Wako Palembang
Kemudian, sebagai kuda hitam data atau yang menempati posisi 3 ada Ketua DPC Gerindra Palembang Prima Salam diangka 5 persenan dan posisi 4 Basyaruddin Ahmad (Birokrat Pemprov Sumsel) yang selisih tipis dengan Akbar Alfaro.
"Prima Salam sebagai peraih suara terbanyak pemilu 2019 dan 2024 dapil Sumsel 1 DPRD Provinsi, sangat memungkinkan muncul sebagai kandidat pilwako apalagi sebagai ketua parpol besar di Palembang,"ungkap Bung FK sapaanya.
Kemudian, dibawah 4 besar, ada sejumlah nama bertengger yang bisa saja jelang pendaftaran menggeser elektabilitas diatasnya seperti Basyaruddin ataupun Prima Salam jika terus bergerak di masyarakat.
"Sejumlah nama tersebut adalah Akbar Alfaro, Yudha Mahyudin, HNU, Syaiful Fadli dan juga Charma,"ujarnya.
Dalam maping juga digambarkan meningkatnya elektabitas Ratu Dewa, selain kapasitasnya sebagai Pj, masyarakat juga melihat sosok RD sebagai tokoh yang melekat sederhana, dekat dan perhatian pada rakyat.
"Jika nanti benar-benar maju dan mundur jadi Pj Walikota bakal menjadi pesaing terberat Fitrianti Agustinda pada pilwako mendatang. Dengan modal tersebut Ketua ISNU hanya perlu menjaga pemilih dan memilih pasangan yang tepat dan menguatkan. Begitu juga dengan Finda jika ingin bersaing mulai menimang pasangan yang tepat,"terang Alumni FISIP Unsri ini.
Secara elektoral untuk bisa bersaing menuju pilkada dikatakannya, tokoh tersebut harus bisa masuk di top 4. Untuk itu, para calon kandidat harus sudah mulai untuk mendekatkan diri pada pemilih dan sosialisasi untuk mendongkrak popularitas.
"Praktis baru Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda yang popularitasnya sudah diatas 60 persen,"ujarnya.