Kementerian Agama RI dan Unilever Indonesia Berkolaborasi Cetak Duta Santri, Budayakan Hidup Bersih dan Sehat
Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy menggelar program Pesantren Sehat Lifebuoy yang melibatkan 850 santri dan santri putri di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.--
BACA JUGA:Keren Laba PGE Naik 28,47 Persen Jadi Rp 2,56 T di 2023
Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap:
1. Pemilihan Duta Santri oleh pihak Pesantren sebagai peer educator yang akan mendapatkan pelatihan tentang PHBS, terutama CTPS, oleh dokter dari PDUI. Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor kesuksesan peer-to-peer learning adalah kompetensi dan kapabilitas dari peer educator. Melalui pelatihan ini, Duta Santri akan memahami pentingnya CTPS dan bagaimana cara melakukan CTPS dengan baik dan benar.
2. Tahap berikutnya, Duta Santri akan kembali ke pesantren untuk dapat memulai melakukan Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri/santri putri lainnya. Hal ini dilakukan karena menurut teori peer-to-peer learning, edukasi melalui peer educator yang kompeten terbukti lebih efektif dibandingkan dengan edukasi guru-siswa pada umumnya.
Selain peer-to-peer learning, Lifebuoy memberikan bantuan terhadap pesantren berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
BACA JUGA:Dapur Kemas Nyimas HadIrkan Srikaya Panggang, Legit dan Pas Buat Buka Puasa
"Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Kota Palembang, kami berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat. Di tahun 2024, program sudah berjalan di Kota Semarang, Jakarta, Bandung, Banjarbaru dan saat ini di Makassar dan Palembang, dan akan berjalan di berbagai kota lain di Indonesia, antara lain Lampung, Bengkulu, dan Padang,” tutup Memoria. (*)