Apresiasi Buku Bernalar Sebelum klik

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel Rika Efianti dan Plt Karo Humas dan Protokol, Tony Kurniawan, menghadiri acara 50 Tahun Emas TVRI Sumatera Selatan “Bincang Buku: Bernalar Sebelum klik” Karya Dr Agus Subibyo di Hotel Swarna Dwipa.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel Rika Efianti dan Plt Karo Humas dan Protokol, Tony Kurniawan, menghadiri acara 50 Tahun Emas TVRI Sumatera Selatan “Bincang Buku: Bernalar Sebelum klik” Karya Dr Agus Subibyo di Hotel Swarna Dwipa Palembang, kemarin.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Kominfo RI Nezar Patria. Dirinya mengatakan bahwa buku yang diterbitkan mengajarkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan medsos dalam memproduksi sebuah informasi dan menyebarkannya.

Ia juga mengingatkan dalam bermedia sosial masyarakat juga harus bisa menjaga data pribadi  agar tidak menjadi korban dari para oknum yang melakukan data mining di Indonesia.

"Kita harus hati - hati betul soal data, karena merupakan bahan bakar baru yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna internet untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Saya harap kita semua dapat menjaga data pribadi kita di medsos, pemerintah juga selalu akan memperkuat keamanan internet mengikuti perkembangan dari teknologi yang semakin maju," tuturnya.

Agus Fatoni melalui Rika Efianti menyampaikan dengan adanya Buku Bernalar Sebelum Klik dapat membantu Pemprov Sumsel serta menjadi media dalam mensosialisasikan literasi digital kepada masyarakat Sumsel.

"Dengan adanya buku dan pembahasan ini, yang tadi sudah dijelaskan oleh Bapak Wakil Menteri membuka wawasan kita atas informasi yang telah diberikan. Hal tersebut menyadarkan kami bahwa peran kami Dinas Kominfo dan TVRI sangat besar untuk membangun bangsa," tutur Rika.

Rika juga menjelaskan bahwa hingga saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan beberapa upaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan literasi digital, diantaranya FGD terkait digitalisasi, media sosial dan bahayanya internet.

"Selain itu kami juga melalui media sosial selalu memberikan informasi terkait berita hoaks dan disinformasi yang telah terverifikasi oleh Kementerian Kominfo," ungkapnya. (tim)

Tag
Share