Palembang Bersatu untuk Gaza: Aksi Bela Palestina Jilid V Siap Digelar

Ketua Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan Peduli Palestina H. Abdus Somad Demsyah Safar menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata keberpihakan masyarakat Sumsel terhadap kemanusiaan global.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Dari kota bersejarah di tepian Musi, Palembang kembali menjadi panggung suara nurani dunia. Melalui gerakan Aksi Bela Palestina Jilid V bertema “Bangun Gaza Kembali,” masyarakat Sumatera Selatan bersiap menunjukkan solidaritas untuk pemulihan Gaza yang porak-poranda akibat agresi Israel selama lebih dari dua tahun terakhir.

Aksi sosial ini akan digelar pada Ahad, 9 November 2025, di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, mulai pukul 06.00 pagi hingga selesai. Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan Peduli Palestina, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang, QUPRO Indonesia, dan Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI).

Suara Nurani dari Palembang Darussalam

Dalam konferensi pers, Rabu (29/10/2025), Ketua Aliansi Masyarakat Sumatera Selatan Peduli Palestina, H. Abdus Somad Demsyah Safar, menegaskan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata keberpihakan masyarakat Sumsel terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal.

“Selama masih ada penjajahan dan penderitaan di Gaza, maka kemerdekaan belum sepenuhnya paripurna,” ujarnya.

“Dari Palembang, kita ingin menegaskan: solidaritas tidak boleh padam. Masyarakat Sumsel kembali berdiri untuk kemerdekaan kemanusiaan,” tegasnya.

Gerakan ini mendapat dukungan luas dari berbagai organisasi keagamaan dan masyarakat sipil di Sumatera Selatan. BKPRMI Sumsel dan BKPRMI Palembang, melalui Ustadz Ahmad Kamil, S.Pd, menyatakan kesiapan untuk menggerakkan jaringan remaja masjid dan majelis taklim di seluruh provinsi agar turut serta dalam aksi tersebut.

Dukungan juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel dan Lazismu, serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel bersama NU Care–Lazisnu. Para pemuka pesantren, ormas Islam, dan tokoh masyarakat lintas daerah turut menggerakkan jamaah, sekolah, serta komunitas sosial menuju hari pelaksanaan.

“Palembang Darussalam kembali menjadi episentrum kemanusiaan dari Selatan Sumatera untuk dunia,” ujar salah satu panitia dengan penuh semangat.

 Gaza di Ujung Napas

Meski kini memasuki fase gencatan senjata, kondisi Gaza masih jauh dari damai. Laporan jurnalis lapangan menyebut, lebih dari 78 persen bangunan di Gaza hancur termasuk rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur publik vital. Separuh keluarga di Gaza hanya memperoleh kurang dari enam liter air bersih per hari, sementara sistem air, sanitasi, dan listrik lumpuh total.

Gencatan senjata menghentikan ledakan, tetapi belum menghentikan penderitaan. Gaza kini berdiri di antara puing-puing, berjuang untuk tetap bernapas di tengah reruntuhan.

Bangun Gaza, Bangun Kemanusiaan

Menurut laporan PBB dan UNICEF (Oktober 2025), proses rekonstruksi Gaza diperkirakan membutuhkan dana lebih dari US$ 70 miliar dan waktu pemulihan minimal 15 tahun jika situasi tetap stabil. Namun, hingga akhir Oktober, Al Jazeera melaporkan masih terjadi serangan udara terbatas di Khan Younis dan wilayah utara Gaza.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan