Omzet Bisnis Barang Bekas Naik Turun

Usman pengusaha barang bekas di Kota Prabumulih.--

PRABUMULIH, KORANRADAR.ID – Usman, pengusaha jual beli  barang bekas atau rongsokkan seperti besi, palstik, aluminium, kuningan, dan tembaga di Jl Seminung Kelurahan Muaradua Barat,  Kecamatan Prabumulih Timur mengaku, sudah 5 tahun  melakoni bisnis untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dikatakannya, untuk harga jual beli yang masih tinggi yakni tembaga per kilogram Rp 100 ribu, dan kuningan 50 ribu per kg.

Sedangkan besi Rp 4 .000, dan plastik Rp 1.000. “Kita jual beli barang legal alias aman dari hukum pidana sebab tidak ingin bersentuhan dengan hukum,” ujarnya kemarin.

Diakuinya, rata-rata orang yang jual beli bisnis dengannya  kebanyakan orang asli Prabumulih dan  tempat usahanya sudah milik sendiri. 

“Untuk omzet jual beli tidak menentu, kadang untung kadang rugi, sebab pada waktu dijual ke Palembang nilai timbangan beda pada waktu kita timbang di sini seperti besi, pernah susut timbangan sampai 300 kg, juga barang lain kadang kurang timbangan tapi di bawah 300 kg seperti plastik,” ungkap dia.

Nah, yang tidak pernah kurang timbangan pada waktu jual yakni jenis kuningan dan tembaga.

“Untuk jual, kita masih di area Palembang tapi  harus menerima order dulu dari pihak pembeli. Biasanya jika barang kita sudah mencapai 1 ton dan 2 ton, baru dijual ke Palembang. Tapi di potong ongkos minyak mobil Rp 300 ribu dan biaya angkut barang Rp 100 ribu oleh pembeli barang bekas kita, sebab kita hanya menyiapkan barang dan yang ambil barang pakai mobil pengusaha di Palembang,”  bebernya. 

Selaku pengusaha barang bekas atau rongsokkan,  ia  berharap usaha yang dilakoninya sukses dan maju, sebab di sinilah tempat mata pencarian hidup saat ini. (and)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan