Penghasil Gabah Terbesar ke-2 Nasional, Banyuasin Tuan Rumah Kolompencapir

Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim bersama jajaran kepala OPD dan TVRI Sumsel, kembali melakukan rakor untuk membahas teknis pelaksanaan, lokasi, dan rencana kegiatan Kelompencapir yang dilaksanakan di Banyuasin.--
BANYUASIN, KORANRADAR.ID - Kabupaten Banyuasin dijadwalkan akan menjadi tuan rumah pada acara Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (Kelompencapir) yang saat ini dimodifikasi dengan nama Inspirasi Tani.
Bukan tanpa alasan, Kabupaten Banyuasin dipilih mewakili Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) karena prestasi sebagai penghasil gabah nomor 2 di Indonesia saat ini.
Kelompencapir adalah program yang berhasil mendukung swasembada pangan Nasional dan memberikan wawasan bagi para petani tentang bagaimana cara bertanam yang baik, penggunaan pupuk, dan teknik-teknik lainnya.
Melanjutkan rapat koordinasi (rakor) bersama Kepala Dinas Diskominfo.SP Banyuasin pada tanggal 17 September 2025 dalam rangka perencanaan dan kelancaran acara. Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim, bersama jajaran kepala OPD dan TVRI Sumsel, kembali melakukan rakor untuk membahas teknis pelaksanaan, lokasi, dan rencana kegiatan Kelompencapir yang dilaksanakan di Banyuasin.
Dalam sambutannya di ruang rapat Sekda, Sekda Banyuasin mengatakan bahwa program Kelompencapir diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam hal peningkatan bahan baku sawah.
”Pada semester 3 tahun 2025 ini, Banyuasin telah memproduksi 1.8 juta ton beras dan menjadi nomor 2 terbesar. Diharapkan ini terus bertambah sampai diakhir tahun dan mencapai diatas 3 juta ton beras. Dengan adanya Kolompencapir diharapkan bisa menjadi sarana komunikasi efektif antara Pemerintahan Banyuasin dan Petani,” katanya, kemarin.
Senada dengan pernyataan Sekda Banyuasin, Ketua TVRI Sumsel Eflianty Analisa mengatakan, diadakannya Kelompencapir di Banyuasin dikarenakan saat ini Banyuasin menjadi Kabupaten penghasil gabah nomor 2 Nasional.
“Kelompencapir ini tidak bisa diadakan disembarang tempat, karena kita harus melihat prestasi daerahnya. Kenapa kemudian Banyuasin? Karena saat ini Banyuasin menjadi lumbung pangan diluar dari Jawa. Itu yang harus kita naikkan. Dengan Kelompencapir kita harapkan bukan hanya hasilnya saja, tapi juga sumber daya manusianya juga,” pungkasnya. (tri)