Vihara Maitribhumi Gelar Puja Bakti Ullambana, Kenang dan Doakan Leluhur

Vihara Maitribhumi yang berlokasi di Jalan Salam No. 302, Bukit Besar, Palembang, menggelar puja bakti Ullambana pada Senin, 8 September 2025. Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan setiap bulan ketujuh dalam penanggalan lunar--

PALEMBANG,  KORANRADAR.ID - Vihara Maitribhumi yang berlokasi di Jalan Salam No. 302, Bukit Besar, Palembang, menggelar puja bakti Ullambana pada Senin, 8 September 2025. Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan setiap bulan ketujuh dalam penanggalan lunar.

Puja bakti dipimpin langsung oleh YM Nyanamaitri Mahasthavira bersama lima anggota Sangha Agung Indonesia. Menurut Romo Alamsyah, Ketua Vihara Maitribhumi Palembang, ritual ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari.

Makna dan Pentingnya Hari Ullambana bagi Umat Buddha

Hari Ullambana merupakan salah satu hari besar yang sangat penting bagi umat Buddha. Romo Alamsyah menjelaskan, ini adalah momen spesial untuk mendoakan orang tua, leluhur, dan kerabat yang telah meninggal.

BACA JUGA:Vihara Maitribhumi Palembang Rayakan Waisak Bersama 2569 BE

BACA JUGA:Pengurus PMVBI Vihara Maitribhumi Palembang Dikukuhkan

"Dengan mendoakan dan melimpahkan semua amal kebaikan, akan memberikan penerangan serta membawa para leluhur dan kerabat kembali terlahir di alam bahagia," jelas Romo Alamsyah.

Sebelum Hari Ullambana, para biksu menjalani masa vassa untuk memperdalam ajaran Buddha. Setelah masa vassa selesai, mereka memasuki momen Ullambana yang penuh keberkahan.

Pada acara ini, umat juga memberikan persembahan berupa makanan di meja khusus. Persembahan ini dimaksudkan sebagai bekal perjalanan bagi para leluhur untuk terlahir di alam bahagia.

Romo Alamsyah menambahkan, "Secara awam, Ullambana adalah simbol dan bukti bakti seorang anak kepada orang tua dan leluhur. Bakti ini akan memberikan karma baik bagi mereka yang telah meninggal."

Sejarah Singkat Puja Bakti Ullambana


Romo Alamsyah juga mengisahkan sejarah di balik puja bakti Ullambana. Peringatan ini berawal dari kisah seorang murid Buddha Gautama yang berusaha menolong ibunya di alam rendah. Namun, semua upayanya tidak membuahkan hasil.

Murid tersebut kemudian menemui Buddha Gautama untuk meminta petunjuk. Buddha Gautama mengajarkan bahwa bakti seorang anak saja tidak cukup untuk menolong orang tuanya. Bantuan akan datang dengan berderma kepada Sangha, yang kemudian akan melimpahkan karma baik kepada para leluhur yang telah meninggal untuk dapat terlahir kembali di alam bahagia.

"Kisah ini menjadi bukti bahwa berbakti kepada Sangha melalui persembahan dapat membantu para leluhur terangkat ke alam yang lebih baik. Praktik ini terus dilakukan umat Buddha hingga saat ini," tutupnya. (sep)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan