Bappenas Siapkan Strategi E-Government untuk Efisiensi Belanja Negara

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.--

JAKARTA, KORANRADAR.ID – Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas tengah menyiapkan strategi penerapan e-government terintegrasi yang diproyeksikan mampu menghemat belanja negara hingga 30 persen.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa digitalisasi pemerintahan merupakan langkah penting menuju tata kelola negara yang lebih efisien, transparan, dan tepat sasaran. “Kita perlu fondasi data yang kuat serta strategi nasional yang jelas agar transformasi digital berjalan terarah dan berkelanjutan,” ujarnya dalam rapat pleno perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah di Jakarta, Senin (8/9).

Komite yang baru dibentuk itu bertugas menyatukan arah kebijakan dan implementasi digitalisasi pemerintahan. Fokus utamanya meliputi pembangunan Digital Public Infrastructure (DPI) seperti Digital ID, Government Cloud, Data Exchange, serta Super-App. Komite juga akan mengawal keamanan siber, meningkatkan kompetensi ASN, dan memastikan pencapaian target Indonesia Digital Government 2045.

Transformasi digital telah ditetapkan sebagai prioritas pembangunan nasional dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029. Untuk mempercepat agenda tersebut, Bappenas merumuskan lima rekomendasi: pembangunan hardware yang andal, pengembangan software lintas layanan, peningkatan kapasitas SDM, penguatan sistem pertahanan siber hingga ke desa, serta kemandirian digital yang merata di seluruh wilayah.

“Transformasi digital bukan semata persoalan teknologi, tapi juga menyangkut kedaulatan dan pemerataan pembangunan,” tegas Rachmat.

Bappenas juga aktif menjalin kerja sama internasional. Salah satunya dengan CT Group Vietnam pada 20 Agustus 2025, yang mencakup pengembangan kebijakan digital, riset, inovasi, penguatan SDM, hingga pemanfaatan teknologi pesawat nirawak untuk sektor logistik, pertanian, pariwisata, dan kesehatan. Kerja sama ini diharapkan memperkuat ketahanan digital Indonesia sekaligus Asia Tenggara.

Di dalam negeri, Bappenas berkolaborasi dengan PT Teknologi GoVirtual Indonesia untuk mempercepat digitalisasi sektor prioritas melalui teknologi virtual imersif, seperti Virtual Tour, VR, AR dan AI. Program ini ditujukan untuk mendorong transformasi digital di pariwisata, industri, ekonomi kreatif, investasi daerah, hingga layanan publik.

Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Bappenas, Vivi Yulaswati, menekankan bahwa digitalisasi adalah kebutuhan mendesak. “Teknologi harus dimanfaatkan untuk membangun data kredibel, mendukung kebijakan strategis, membuka peluang usaha, menarik investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

CEO GoVirtual, Bobby Cendrawanto, menambahkan bahwa teknologi virtual imersif sudah diterapkan di sejumlah daerah, seperti Semarang (Jawa Tengah) dan Bogor (Jawa Barat). Akses informasi interaktif terkait destinasi, pendidikan, hingga kesehatan kini bisa dinikmati dengan kualitas HD, bahkan tersedia di penerbangan domestik.

Saat ini, Bappenas bersama GoVirtual sedang menyiapkan pilot project pemetaan sektor prioritas dengan teknologi virtual tour serta sosialisasi program digitalisasi ke pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.

RPJMN 2025–2029 menempatkan transformasi digital sebagai kunci pembangunan nasional, pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta modal utama mewujudkan Indonesia berdaya saing global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan