Ketua DPRD Prabumulih Tegas Minta RS Ar Bunda Perbaiki Manajemen

Jajaran manajemen RS Ar Bunda penuhi panggilan Ketua DPRD H Deni Victoria terkait pasien anak Walikota Prabumulih.--

PRABUMULIH, KORANRADAR.ID – Ketua DPRD Kota Prabumulih H Deni Victoria didampingi Wakil Ketua I Aryono dan Komisi I, menerima audiensi dari pihak manajemen Rumah Sakit Ar Bunda.

Audiensi tersebut dilakukan terkait berita viral yang terjadi belakangan ini, anak Walikota Prabumulih H Arlan mengalami cidera pada bagian kepala, dan harus segera mendapatkan pelayanan medis serius.

Namun kabar yang beredar pihak rumah sakit, diduga telah menolak untuk menangani luka cidera pada kepala anak Walikota, sehingga harus beralih ke Rumah Sakit Pertamina.

Selain masalah pelayanan, audiensi juga bertujuan untuk menanyakan hasil investigasi dari Dinas Kesehatan Prabumulih, yang menemukan dugaan obat kadarluarsa satu wadah dengan obat yang baru untuk pasien.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat Badan Anggaran Gedung DPRD Kota Prabumulih, dan menghadirkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih Joko Listiyan serta Asisten I H Aris Priadi, kemarin.

Deni mengatakan, audiensi ini juga bermaksud untuk mengetahui kronologis dari permasalahan yang dialami oleh anak Walikota. Ia meminta kepada pihak RS. Bunda untuk segera memperbaiki lagi manajemen dan meningkatkan lagi pengawasan.

“Pelayanan yang sudah sangat baik selama ini jangan dirusak oleh ulah beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab. Rumah Sakit Bunda harus mengambil langkah tegas dan melakukan perubahan besar terhadap tubuh manajemen, karena ini menyangkut pelayanan terhadap masyarakat," terangnya.

Pria yang akrab disapa DV ini juga meminta kepada petinggi rumah sakit untuk segera memberikan sanksi agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

“Gegara beberapa oknum nama baik jadi tercoreng, peristiwa fatal seperti kemarin jangan sampai terulang lagi, dan kami dari DPRD meminta kepada manajemen RS Bunda untuk segera memberikan sangsi tegas dan meningkatkan lagi pengawasan," ungkapnya.

Sementara itu, owner Ar Bunda Prabumulih H Rachman menyampaikan, sudah memberikan sanksi kepada 18 pegawainya dan akan meningkatkan pengawasan serta pelayanan di rumah sakit lebih baik lagi.

“Terkait kasus ini kami sudah memberikan sanksi kepada 18 pegawai kita, yakni mereka ada yang mutasi, penurunan jabatan hingga dirumahkan sementara," pungkasnya. (and)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan