Kisah Tiga Atlet Wing Chun Palembang yang Menginspirasi!, Dari Bangku Sekolah Menuju Panggung Nasional

Tiga remaja mewakili Palembang dan harapan besar bagi kelestarian seni bela diri tradisional yang penuh nilai Wing Chun di ajang FORNAS VIII Tahun 2025 NTB --

Optimisme Menyala dari Generasi Penerus

Ketiga atlet muda ini membawa tekad besar. Bagi Daevika, bela diri bukan hanya hobi, tetapi cara untuk menemukan kekuatan dari dalam.

"Saya ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa kuat, bisa disiplin, dan bisa jadi inspirasi," ucapnya.

Stevano pun tak kalah bersemangat. Ia mengaku menemukan banyak pelajaran hidup dari latihan Wing Chun. "Kita dilatih untuk fokus, sabar, dan selalu siaga. Itu penting, tidak hanya di arena tanding, tapi dalam hidup," ujarnya.

Sedangkan Ayu, yang telah menekuni bela diri sejak SD, menilai ajang ini sebagai titik awal untuk berkontribusi bagi kota kelahirannya.

"Saya ingin Palembang dikenal bukan hanya karena makanan atau sejarah, tapi juga dari semangat olahraganya," katanya mantap.

Menuju Panggung Nasional dengan Doa dan Disiplin

Perjalanan mereka bukan tanpa tantangan. Namun, dengan latihan keras, dukungan keluarga, komunitas, dan pemerintah, serta keyakinan pada nilai-nilai bela diri, ketiganya siap menorehkan sejarah.

Mereka berangkat bukan hanya membawa nama Palembang, tetapi juga harapan agar olahraga tradisional tetap hidup, dihargai, dan dibanggakan oleh generasi muda.

Ketika panggung FORNAS VIII dibuka, tiga pendekar muda ini akan tampil bukan hanya sebagai atlet, melainkan juga sebagai duta budaya, disiplin, dan harapan baru Indonesia. (tim)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan