Kemenag Siapkan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional sebagai Panggung Diplomasi Pendidikan Islam Dunia

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) tengah mempersiapkan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) ke-1 Tahun 2025 sebagai ajang bergengsi dan instrumen penting dalam diplomasi pendidikan Islam global. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Je--

 

WAJO, KORANRADAR.ID – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) tengah mempersiapkan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) ke-1 Tahun 2025 sebagai ajang bergengsi dan instrumen penting dalam diplomasi pendidikan Islam global. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, saat menutup Rapat Koordinasi MQKI Internasional ke-1 di Wajo, Sulawesi Selatan, pada Jumat (25/7/2025).

Suyitno menekankan bahwa konsep MQKI harus benar-benar matang, tidak hanya dari sisi teknis musabaqah, tetapi juga aspek akomodasi, pelayanan peserta, pemilihan dewan hakim, hingga keterlibatan media. "Kita harus hadirkan standar internasional, bukan hanya sekadar nama," tegasnya.

 

Membangun Narasi Kuat dan Daya Gaung Global

 

Ia juga menyoroti pentingnya membangun narasi yang kuat agar MQKI Internasional menjadi peristiwa intelektual yang tak hanya besar dalam pelaksanaan, tapi juga hebat dalam pemberitaan. Menurutnya, keberhasilan MQKI bukan hanya terletak pada jalannya musabaqah, tetapi juga pada daya gaung yang ditimbulkannya di publik nasional maupun internasional.

"Tugas kita adalah memastikan tiga unsur berjalan maksimal: peserta, dewan hakim, dan media. Jika perlu, kita hadirkan satu sesi khusus kebudayaan Asia Tenggara agar terbangun nuansa regional yang kuat," tambah Suyitno.

Kemenag mendorong MQKI Internasional sebagai ruang strategis untuk membangun relasi pendidikan Islam lintas negara. Melalui ajang ini, Indonesia dapat menunjukkan wajah Islam moderat berbasis pesantren kepada dunia.

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Dorong Birokrasi Bersih & Melayani: Sosialisasi Program Strategis di Empat Wilayah

 

Halaqah Internasional dan Peran Pesantren

 

Sebagai penguat agenda, MQKI Internasional akan menghadirkan kegiatan pendukung berupa Halaqah Internasional. Halaqah ini dirancang khusus untuk merumuskan maqashid al-syariah baru yang lebih kontekstual, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai negara, baik secara daring maupun luring.

"MQKI ini harus tampil sebagai puncak dari keunggulan intelektual pesantren dan menjadi bagian dari diplomasi keilmuan Islam Indonesia. Ini bukan hanya lomba, tapi momentum memperkuat peran pesantren di tingkat global," pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Basnang Said, menegaskan bahwa meskipun Pesantren As’adiyah Wajo menjadi tuan rumah pelaksanaan MQKI Internasional perdana ini, acara ini sepenuhnya merupakan program nasional Kementerian Agama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan