Jalur Maut Palembang-Sungsang: Jalan Rusak Parah, Truk ODOL Jadi Sorotan

Ilustrasi mobil besar merusak jalan--

BANYUASIN, KORANRADAR.ID – Perjalanan darat dari Palembang menuju Sungsang, Banyuasin, kini menjadi cobaan berat bagi ribuan warga dan pengendara. Kerusakan jalan yang masif di ruas Tanjung Api-api membuat waktu tempuh yang seharusnya singkat molor hingga tiga jam.

Lubang-lubang menganga di hampir setiap titik memaksa kendaraan melaju merayap, memicu antrean panjang yang tak terhindarkan.
Daeng (63), warga Kecamatan Banyuasin I, mengungkapkan kekesalannya pada Jumat (11/7/2025) pagi.
Menurutnya, kerusakan jalan diperparah oleh aktivitas truk bermuatan berat yang melintas setiap hari.

BACA JUGA:GEGER! Bareskrim Bidik Raksasa Beras Wilmar hingga Japfa
"Truk bermuatan tanah bahkan batu split dengan berat bisa mencapai 50 ton lewat terus tiap hari. Wajar jalan jadi cepat hancur," ujarnya geram.
Ancaman Jembatan dan Dampak Lingkungan
Selain kerusakan jalan, Daeng juga menyoroti ancaman terhadap tujuh jembatan di sepanjang jalur tersebut yang rawan ambruk akibat kelebihan beban.
"Kami takut, jangan sampai nasibnya kayak jembatan Muara Lawai yang runtuh karena tak kuat menahan beban. Kami harap Dishub dan pihak provinsi segera bertindak," tegasnya.
Keluhan serupa datang dari Benny, warga Gasing, salah satu titik rawan di jalur ini. "Selain jalan berlubang, musim kemarau ini bikin semuanya tambah parah. Debu beterbangan ke mana-mana, bikin susah napas dan bikin rumah kotor tiap hari," keluhnya. Kondisi ini sangat berdampak pada anak-anak sekolah dan warga yang beraktivitas. Banyak pengendara sepeda motor terjatuh karena terperosok ke lubang, bahkan tak sedikit mobil mogok akibat terendam lumpur pasca-hujan.

BACA JUGA:GEGER! Koper Hitam Misterius di Rumah Mantan Gubernur Alex Noerdin Terkait Korupsi Pasar Cinde!
Warga juga mengeluhkan minimnya rambu peringatan atau upaya darurat dari pemerintah setempat. "Lampu jalan juga banyak mati, kalau malam sudah seperti masuk hutan. Bahaya sekali kalau ada kendaraan datang dari arah berlawanan," tambah Daeng.
Seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk segera turun tangan. "Jangan tunggu viral dulu baru bertindak. Ini jalan utama penghubung ke kawasan pesisir dan ekonomi penting. Kami butuh perhatian serius, bukan janji," katanya.
Dishub Sumsel Tunggu Regulasi ODOL Pusat
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, Ari Narsa, menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat melakukan penindakan langsung terhadap truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang menjadi biang kerok kerusakan jalan. "Saat ini kami di Sumsel untuk memberikan imbauan berlalu lintas dan menunggu regulasi truk ODOL," ujar Ari.
Menurutnya, penindakan baru bisa dilakukan setelah ada regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat terkait kendaraan yang melebihi kapasitas. Meskipun belum bisa menindak, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para sopir agar tidak melebihi kapasitas atau volume yang ada.
"Jadi kita melakukan imbauan agar ODOL melakukan penyesuaian agar truk tidak over dimensi over loading. Sekarang sedang dibuat regulasinya, kalau sopir kelebihan tonase bakal kena denda. Jika nanti ada over dimensi maka pemilik yang bisa kena pidana. Yang jelas untuk penindakan ODOL kemungkinan baru akan diterapkan pada Januari 2026 mendatang," pungkas Ari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan