PTBA Gandeng FP2M Lahat: Kolaborasi Baru Wujudkan PPM Tepat Sasaran

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (FP2M) Kabupaten Lahat. Pertemuan perdana yang berlangsung kemarin di Ruang Auditorium PTBA, Tanjung Enim, menandai babak baru dalam --

LAHAT, KORANRADAR.ID – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (FP2M) Kabupaten Lahat. Pertemuan perdana yang berlangsung kemarin di Ruang Auditorium PTBA, Tanjung Enim, menandai babak baru dalam upaya PTBA mewujudkan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang lebih terarah dan berkelanjutan.

FP2M, yang dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Lahat Bursah Zarnubi, hadir sebagai jembatan penting antara masyarakat dan perusahaan tambang. Mustafa Kamal, Sustainable Economy, Social and Environment Department Head PTBA, bersama jajarannya, menyambut langsung perwakilan FP2M, yang didampingi oleh Frans Irawan dari Dinas ESDM Provinsi Sumsel.

Sapril, Sekretaris Umum FP2M, mewakili Ketua Umum Sudarman, menyampaikan apresiasi atas sambutan PTBA. Ia menjelaskan bahwa FP2M mengemban mandat langsung dari Bupati Lahat untuk mendukung visi "Menata Kota, Membangun Desa" melalui program PPM yang sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2025.

"Hari ini adalah langkah besar bagi kami. FP2M diberi mandat untuk menjadi mitra perusahaan dalam memastikan program PPM menyentuh kebutuhan masyarakat di lapangan, serta berjalan secara partisipatif dan akuntabel," ujar Sapril.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Tbk terus Berinovasi untuk Wujudkan Visinya Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia

Sapril juga menyoroti pentingnya pemisahan antara program Corporate Social Responsibility (CSR) dan PPM, mengingat masih banyak kegiatan yang tidak tepat sasaran karena minimnya pelibatan masyarakat dalam perencanaan.

"Kami hadir untuk mengusulkan, mendampingi, sekaligus mengawasi pelaksanaan program. Harapannya, program yang dijalankan dapat menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di sekitar tambang namun tidak bekerja langsung di perusahaan," tegasnya.

Senada, Ketua Umum Rumah Kreatif Sriwijaya, Sadan Riswansyah, berharap program PPM ke depan mampu menyentuh delapan sektor strategis, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga infrastruktur. "Kolaborasi ini harus mampu memperkuat kapasitas SDM lokal, mendukung pertumbuhan UMKM, serta membentuk masyarakat yang sehat, produktif, dan mandiri pasca-tambang," tuturnya.

BACA JUGA:Jaga Ketahanan Energi, Bukit Asam (PTBA) Optimalkan Produksi

Menanggapi hal tersebut, Mustafa Kamal menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran FP2M sebagai terobosan progresif dari Pemerintah Kabupaten Lahat.

"Kami menyambut baik inisiatif ini. Kehadiran FP2M membawa semangat baru dalam membangun hubungan perusahaan dengan masyarakat. Ini bukan hanya gerakan administratif, tapi komitmen nyata untuk menciptakan dampak yang riil," ungkap Mustafa.

Ia juga menyoroti bahwa FP2M merupakan forum pertama dan satu-satunya di Indonesia yang terbentuk dengan landasan SK Bupati, menunjukkan komitmen kepemimpinan yang visioner dari daerah. "Kami siap bersinergi secara konkret dan berkelanjutan. Tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi diwujudkan dalam aksi yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat akar rumput," pungkas Mustafa.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan