Jalan KS Tubun Palembang Bak Kubangan: Warga Mandi Debu, PBB Mahal Tanpa Infrastruktur Layak!
Editor: Asif Ardiansyah
|
Rabu , 09 Jul 2025 - 12:49

jalan di KS TUbun yang saat ini tengah dibangun IPAL--
JPALEMBANG, KORANRADAR.ID – Kondisi Jalan KS Tubun di Palembang, mulai dari Simpang Cinde hingga Sekolah Hosana, memprihatinkan akibat proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tak kunjung rampung. Kerusakan jalan ini menimbulkan keluhan dari warga sekitar, terutama terkait dampak terhadap mobilitas dan lingkungan.
Pengguna jalan harus ekstra hati-hati karena banyaknya lubang besar dan kontur jalan yang tidak rata, membuat perjalanan terasa seperti "naik kuda". Hal ini sangat membahayakan pengendara, terutama roda dua.
Herman, seorang warga Dempo, membenarkan bahwa kerusakan parah terjadi di sepanjang Jalan KS Tubun, Jalan Keliling Lapangan Hatta, dan Jalan Menumbing.
"Khusus Jalan KS Tubun saat ini rusak parah karena sedang dibangun IPAL yang tidak selesai-selesai," ujar Herman, yang juga mengelola mal dan hotel di kawasan Jalan Radial.
Herman mengungkapkan kebingungannya terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayarkan setiap tahun, yang menurutnya mencapai sekitar Rp 15 juta.
"Seharusnya jika PBB setinggi itu, infrastrukturnya mulai dari drainase hingga jalannya bagus semua. Tapi lihatlah kondisi sekarang. Jika hujan deras selalu banjir dan jalannya banyak yang berlubang-lubang. Jika musim kemarau seperti sekarang, kami mandi debu," keluhnya.
Warga berharap Pemerintah Kota Palembang segera memberikan perhatian serius terhadap perbaikan drainase dan jalan di Jalan KS Tubun serta kawasan Dempo.
"Kerusakan infrastruktur ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak kesehatan akibat debu saat kemarau dan risiko kecelakaan, " katanya.
BACA JUGA:Kawasan Dempo Jalannya Rusak Parah dan Kerap Banjir, Warga Berharap Perhatian dari Pemkot Palembang
Senada Ken Krismadi warga jalan kS Tubun lainnya yang juga mengeluhkan pembangunan IPAL yang membuat aktivitas terganggu.
"Selain jalan rusak, mereka meletakan material bangunan juga di dekat pemukiman sehingga udara menjadi berdebu dan ini tidak baik untuk kesehatan, "ujarnya
Ken Krismadi berharap pemerintah kota Palembang segera memperhatikan masalah pembangunan IPAL ini. " Iya itu harapan kita, katanya.
Chandra Husin warga Jalan KS Tubun juga mengeluhkan masalah keamanan dalam pembangunan IPAL. "Itu lobang besar, harusnya dikasih tanda bahaya, biar tidak membahayakan pengendara lewat. sebab beberapa hari lalu ada kendaraan motor terjatuh,"katanya.
Chandra juga berharap pembanguan IPAL ini cepat karena sangat mengganggu sekali sebab kenderaan susah lewat karena jalan dibolong bolongi. "Semoga pembangunannya segera selesai,"harapnya.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palembang Ruspanda Karibullah
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palembang Ruspanda Karibullah mengucapkan banyak terimakasih atas informasi yang diberikan terkait jalan KS Tubun dan kawasan Dempo seputaran Lapangan Hatta Palembang.
"Informasi ini akan saya sampaikan ke pemerintah kota Palembang dalam hal ini Dinas PUCK agar bisa ditinjau langsung, " katanya
Ruspanda juga berharap masyarakat bersabar karena proyek IPAL ini merupakan proyek nasional yang bertujuan untuk mengolah air limbah domestik dan industri agar aman dibuang ke lingkungan atau bahkan dapat digunakan kembali. "Manfaat utama IPAL adalah menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi pencemaran air, mencegah penyebaran penyakit, dan menghasilkan air bersih serta pupuk organik."katanya.(sep)
: