Operator Seluler Perkuat Layanan untuk WNA di Kawasan Wisata Bali

Perusahaan operator seluler Indosat Ooredoo luncurkan kembali gerai di kawasan pariwisata Kuta, buat sasar WNA di Badung, Bali.--

BADUNG, KORANRADAR.ID - Salah satu perusahaan operator seluler di Bali menyasar warga negara asing (WNA) sebagai pelanggan melalui pembentukan gerai-gerai di kawasan pariwisata.

“Memang pelanggan kami untuk orang asing itu cukup banyak dan yang banyak datang ke gerai ini WNA,” kata SVP-Head of Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison Julandi George Fransiskus di Kabupaten Badung. Senin, 7 Juli 2025.

Dia mengatakan, dari 1,8 juta pengguna di Bali, setiap bulan setidaknya sebanyak 10.000 WNA datang sebagai pelanggan mereka, dengan kewarganegaraan asal di dominasi wisman Asia.

“Saat ini ada China, India, Rusia, Singapura, Malaysia, kebanyakan Asia, apalagi di musim libur seperti sekarang sudah terasa tingginya pengguna,” ujarnya.

Adapun gerai yang dibangun ada di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, area parkir bandara, dan terbaru meluncurkan kembali gerai utama di Kawasan Tuban, pusat pariwisata di Kuta.

Perusahaan operator seluler memanfaatkan tingginya kunjungan ke Bali yang saat ini berdasarkan data BPS dari Januari-Mei 2025 kunjungan wisman sudah mencapai 2.644.879.

Peluang ini disesuaikan dengan kebutuhan WNA yang mencari kartu lokal terjangkau dan sesuai peraturan yaitu registrasi IMEI dengan perangkat yang mereka miliki.

“Pakai perangkat dia sendiri kemudian kartunya kita, peraturannya bahwa perangkat itu kalau diregistrasi melalui produk maksimal 90 hari tapi kalau melalui beacukai bisa seumur hidup, dan kami disini menyediakan untuk 30 hari, 60 hari, atau 90 hari,” kata dia.

Julandi George juga membaca keperluan WNA terkait telekomunikasi, yaitu jaringan yang stabil dan mudah untuk berkomunikasi dengan keluarga di negara asalnya.

Oleh karena itu yang harus dipastikan pengusaha adalah cakupan jaringan dan penanganan masalah terutama di area-area tempat tinggal WNA.

“Biasanya mereka suka video call, makanya internet harus stabil, saat ini di Bali kami punya cakupan jaringan di atas 97 persen, dan ketika masalah jaringan lambat ada penanganan dan cadangan daya,” ujarnya.

Umumnya WNA datang untuk meregistrasi kartu untuk membuka IMEI dan yang mereka sukai adalah kecepatan proses registrasi, sehingga dia melihat ini sebagai tantangan bagi perusahaan-perusahaan operator Indonesia.

“Umumnya mereka buka di bandara, tapi kadang mencari yang resmi di gerai utama untuk layanan kartu, jarang ada keluhan tapi biasanya seberapa cepat diaktifkan, kami membutuhkan paspor untuk registrasi IMEI dan waktu mungkin 2 menit,” kata dia. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan