Honorer R3 Tidak Lulus PPPK, Geruduk DPRD Prabumulih

Guru honorer R3 gelar aksi demo di gedung DPRD Kota Prabumulih.--
PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Ratusan honorer kategori R3 mendatangi gedung DPRD Kota Prabumulih, dan menghadang Walikota Prabumulih H Arlan saat hendak memasuki ruang rapat untuk mengikuti sidang paripurna, Senin. 7 Juli 2025.
Wako Prabumulih H Arlan belum berikan komenter dan lebih memilih tidak memberikan tanggapan, ketika para honorer mempertanyakan nasib mereka yang telah lama mengabdi.
Salah satu honorer bernama Sobri, yang telah bekerja sebagai operator selama 17 tahun, mengeluhkan kondisi yang mereka alami.
Ia menyebut munculnya data 2.847 formasi dalam database BKN, merupakan hasil perjuangan para honorer tahap pertama. Namun, ironisnya mereka justru tidak lolos seleksi, padahal merekalah yang menjadi pelopor pengajuan kuota ke BKN.
“Itu yang membuat kami kecewa, kenapa yang diangkat menjadi PPPK justru orang-orang yang baru bekerja sebagai honorer,” ujar Sobri.
Ia juga menduga adanya permainan “data siluman” yang membuat beberapa orang yang tidak pernah menjadi honorer bisa lolos seleksi PPPK. Namun, Sobri mengaku tidak memiliki bukti kuat sehingga hanya dapat menyampaikan keluhan.
Sobri berharap, pemerintah menurunkan tim untuk memverifikasi langsung dugaan ini. “Kalau bisa, turunkan tim. Karena ada yang tidak pernah menjadi honorer tapi bisa ikut tes dan lulus di PPPK,” tegasnya.
Ia dan kawan-kawannya merasa Pemerintah Kota Prabumulih tidak adil dan melakukan tebang pilih, tanpa menghargai pengabdian mereka yang telah bekerja belasan hingga puluhan tahun.
Situasi sempat memanas saat para honorer meneriakkan yel-yel, agar DPRD dan pemerintah mendengar aspirasi mereka. Seorang honorer wanita menangis histeris ketika menyampaikan keluh kesah di hadapan para jurnalis. Bahkan dia sempat pingsan d gedung DPRD Prabumulih.
Belum didapati keterangan dari pihak BKPSDM maupun Walikota H Arlan, karena masih mengikuti sidang rapat paripurna. (and)