7.010 Jemaah Haji Sumsel dan Babel Berada di Tanah Suci, Kloter 19 Menuju Jeddah dan Tersisa 3 Kloter

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Selatan Guntur Sahat Hamonangan melepas keberangkatan jemaah haji Kloter 19 Embarkasi Palembang di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Jemaah Haji kloter 19 di berangkatkan dari Embarkasi Palembang di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel. Ahad, 25 Mei 2025, siang. Sehingga telah diberangkatkan total 7.010 jemaah dengan rincian 5.831 asal Sumsel, 1.103 dari Bangka Belitung, dan 76 petugas kloter, telah tiba di Arab Saudi,” kata Ketua PPIH Embarkasi Palembang H. Syafitri Irwan
“Masih tersisa tiga kloter lagi yang akan diberangkatkan Embarkasi Palembang. Kloter terakhir yakni Kloter 22 dijadwalkan terbang menuju Arab Saudi pada 29 Mei 2025 pagi,” kata Syafitri.
Terkait kondisi jemaah di Arab Saudi, Syafitri menjelaskan bahwa seluruh jemaah haji Embarkasi Palembang sudah berada di Mekkah, termasuk jemaah yang berangkat di Gelombang Pertama.
“Mengingat kondisi di Arab Saudi yang saat ini sangat panas, kami mengimbau seluruh jemaah haji Embarkasi Palembang untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Bagi yang sudah melaksanakan umrah wajib, kami minta fokus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina. Tidak perlu memaksakan diri untuk Shalat di Masjidil Haram. Sebab hotel tempat jemaah haji Indonesia menginap masih berada di Tanah Haram. Jadi, pahalanya pun sama,” tutur Syafitri
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Selatan Guntur Sahat Hamonangan melepas keberangkatan jemaah haji Kloter 19 Embarkasi Palembang di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel. Ahad, 25 Mei 2025, siang. Guntur berpesan kepada jemaah agar menjaga paspornya dengan baik agar tidak hilang.
“Jaga paspornya jangan sampai hilang, karena jika sampai hilang akan sangat merepotkan jemaah selama di Tanah Suci dan dapat mengganggu proses perjalanan ibadah haji,” pesan Guntur.
Menurut Guntur, jika paspor hilang, urusan birokrasinya ribet dan sudah pasti akan mengganggu aktivitas jemaah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Prosesnya pun memakan waktu cukup lama karena perlu melibatkan pihak kedutaan Indonesia dan beberapa instansi lain di Arab Saudi.
Ia juga mengimbau jemaah haji agar senantiasa menjaga kesehatan dan pola makan yang sudah dikondisikan petugas haji. (mun)