April 2025, Sembahyang Hari Kebesaran Dewi Tian Shang Sheng Mu

Tampak Patung “Mazu statue” di Meizhou, Taiwan.--

Pada saat Lin Mo Niang berusia 28 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Song Taizong tahun Yongxi ke-4 (tahun 987), tanggal 16 bulan 2 Imlek, dia berlayar bersama ayahnya.

Di tengah lautan, perahu mereka dihantam badai hingga tenggelam. Tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri, Beliau berusaha menyelamatkan sang ayah, namun akhirnya keduanya tewas.

Kisah lain menceritakan, pada saat berusia 28 tahun ia memanjat gunung sendirian, kemudian terbang ke langit menjadi Dewi bersama dengan raganya. Dikisahkan bahwa pada pagi itu, penduduk sekitar Meizhou melihat awan berwarna/i menyelimuti pulau.

Di angkasa terdengar alunan musik merdu, dan Lin Mo Niang perlahan-lahan naik ke langit untuk dinobatkan sebagai Dewi. Setahun kemudian, penduduk mendirikan sebuah kuil di tempat Lin Mo Niang diangkat naik ke langit. Kuil tersebut merupakan kuil Thian Shang Sheng Mu yang pertama didirikan di Tiongkok (Pulau Meizhou, provinsi Fujian).

Setelah mencapai Kedewaan, Beliau sering mengelilingi lautan untuk menolong umat manusia yang memerlukan pertolongan.

Versi lain menyatakan bahwa Lin Mo Niang meninggal ketika Ia masih berusia 16 tahun. Saat itu, dia berenang jauh ke tengah laut untuk mencari ayahnya yang hilang. Namun karena kelelahan, dia meninggal dan jenasahnya disapu ombak ke tepi pantai di Pulau Nankan, Kepulauan Matsu, Taiwan.

 

E. Kisah dan Mukzizat

Pada tahun 1122, Kaisar Song Huizong memerintah seorang Menteri bernama Lu Yun Di untuk menjadi duta ke Negeri Gaoli (sekarang Korea). Rombongan tersebut terdiri atas 8 buah kapal, tetapi 7 diantaranya tenggelam akibat dihantam badai yang dahsyat. Hanya rombongan di kapalnya saja yang selamat.

Menteri Lu Yun yang selamat merasa takjub kemudian bertanya kepada anak buahnya, siapakah Dewa yang menyelamatkan mereka.

Salah seorang yang berasal dari kota Pu Tian menjawab bahwa ia biasa bersembahyang kepada Dewi Lin Mo Niang, yang merupakan Dewi pelindung di lautan. Menteri Lu Yun pun segera melaporkan hal tersebut kepada sang Kaisar setibanya dia pulang.

Sebagai penghormatan dan rasa syukur, Kaisar memberi beliau gelar Sun Ji Fu Ren yang berarti “Nyonya Agung yang Memberikan Pertolongan yang Sangat Dibutuhkan”.

Kaisar juga menyumbangkan sebuah papan kaligrafi (hanzi) bertuliskan gelar tersebut, yang merupakan tulisan sang Kaisar sendiri untuk dipasang pada kuil Mazu di Meizhou, Taiwan.

 

F. Kultus Pemujaan Terhadap Dewi Tian Shang Seng Mu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan