200 Peserta Hadiri Edukasi Cegah Perilaku Bullying, Kilang Pertamina Plaju Ajak Penguatan Harmonisasi Keluarga

Gerakan Nasional (Gernas) Bulan Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3), Kilang Pertamina Plaju turut mengedukasi publik tentang pencegahan perilaku Bullying dan penguatan harmonisasi keluarga.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Perilaku bullying makin marak terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah dan dunia maya. Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan (JPPI) mengungkapkan bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan terus meningkat.

Tahun 2024, kasus kekerasan tercatat mencapai 573 kasus, di mana kasus ini meningkat sebanyak 100% dibanding tahun 2023, hingga maraknya fenomena ini menjadi perhatian banyak pihak.

Sebagai bagian dari Gerakan Nasional (Gernas) Bulan Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3), Kilang Pertamina Plaju turut mengedukasi publik tentang pencegahan perilaku Bullying dan penguatan harmonisasi keluarga melalui seminar yang menghadirkan lebih dari dua ratus peserta yang terdiri dari pekerja, keluarga, kalangan siswa hingga masyarakat umum.

Psikolog Rezza Nadear Nenovarmaychisa, S.Psi., M.Psi., menjelaskan bahwa bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik secara fisik, verbal, seksual, maupun dunia digital.

Menurutnya, banyak kasus bullying yang tidak disadari karena dianggap hanya sekedar lelucon. “Kita sering melihat orang yang mengalami bullying malah memilih diam atau bahkan menertawakannya, padahal dalam hati mereka mungkin menyimpan luka yang mendalam. Jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini bisa berdampak pada gangguan mental, bahkan berujung pada depresi dan tindakan bunuh diri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Chisa mengungkapkan bahwa ada tiga faktor utama yang menyebabkan seseorang melakukan bullying, yaitu pengaruh keluarga, karakter individu, dan lingkungan sosial.

“Kurangnya kasih sayang dan arahan dari keluarga, sifat impulsif serta kurangnya empati dalam diri individu, ditambah lingkungan yang permisif terhadap perilaku bullying, menjadi kombinasi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bullying,” tambahnya. Untuk itu, penguatan harmonisasi keluarga menjadi hal yang semakin perlu diperhatikan.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Ade Muhammad Ade Sujud, praktisi sekaligus pelatih bela diri profesional, turut memberikan sesi pelatihan teknik dasar bela diri Hapkido. Ia mencontohkan beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami serangan fisik akibat bullying.

“Tidak semua orang bisa langsung melawan, akan tetapi setidaknya kita harus tahu cara melindungi diri sendiri dengan teknik yang tepat,” ujar Ade.

Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional Perliansyah mengatakan, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya bullying serta membekali peserta dengan keterampilan dalam mencegah dan menangani tindakan tersebut di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah, kampus, hingga masyarakat luas. Senin, 10 Februari 2025.

Ia menegaskan, bahwa bullying adalah sebuah fenomena yang harus dihilangkan di lingkungan manapun, mulai dari sekolah, kampus, lingkungan kerja hingga masyarakat luas. 

“Kilang Pertamina Plaju menolak keras perilaku bullying dan berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk siapapun,” tutupnya.

Semangat K3 yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas kerja, akan tetapi juga untuk membangun budaya menghormati dan menjaga satu sama lain, baik di lingkungan kerja, pendidikan, maupun masyarakat luas. (mun)

Tag
Share