Jalin Silaturahmi, ASPPI DPD Sumsel Nikmati Ketupat Gulai Tunjang di Dapur Neka

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Sumatera Selatan, menjalin silaturahmi bersama arisan anggota ASPPI untuk tahun 2025, sembari menikmati sarapan di Dapur Neka berlokasi di jalan Sukabangun II.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Sumatera Selatan, menjalin silaturahmi bersama dan menikmati sarapan Ketupat Gulai Tunjang di Dapur Neka yang berlokasi di jalan Sukabangun II, menjadi tempat makan autentik khas Minang dengan konsep street food. 

Ketua ASPPI DPD Sumsel Mgs Mohammad Isnaini F, menyebutkan, kegiatan sarapan pagi di Dapur Neka menjadi ajang silaturahmi dan pembukaan arisan anggota ASPPI untuk tahun 2025.

Masih kata pria yang biasa disapa Cek Evad ini, tempat sarapan khas Minang Dapur Neka bisa menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kota Palembang.

Dalam kesempatan ini, Cek Evad juga menyampaikan beberapa target event di tahun 2025 ini. Pihaknya akan menggelar beberapa event seperti Indonesian Muslim Travel Fair, lalu Half Tourism yang akan memperkenalkan potensi Sumsel khusus anggota ASPPI yang ada di 22 provinsi. 

Diharapkan kegiatan Half Tourism yang diikuti anggota ASPPI dari 22 provinsi ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan datang ke Sumsel khususnya Palembang.

Sementara, untuk event terdekat yang akan dilakukan yakni Field Trip Jilid 2 Moeslim Tourism di Sumsel. 

“Salah satu potensi di Sumsel khusus Palembang itu Muslim Tourism, karena kita punya hubungan yang sangat dekat dengan para wali. Kita sudah lakukan eksplore tahun lalu, cuma belum seluruhnya. Kita akan lanjutkan tahun ini,” terangnya. 

Tidak hanya itu, menurut pria yang punya hobi travelling ini, yang paling penting dilakukan saat ini adalah meningkatkan kunjungan melalui MICE (Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions)

Selain MICE, ditambahkan Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumsel, Herlan Asfiudin, objek wisata Tower Jembatan Ampera bisa dikemas lebih bergengsi sehingga bisa menjadi wisata premium Kota Palembang.

“Di seluruh dunia, tempat wisata tidak harus untuk seluruh warga, ada yang premium. Jembatan ampera bisa kita bikin eksklusif kalau dikemas dengan apik. Misal, untuk masuk ke tower dikenakan biaya yang cukup tinggi atau segelas kopi di kafe menara ditawarkan Rp250.000,” urai Babe, biasa ia disapa.

Hal ini menurut Babe, dapat menjaga keamanan bangungan itu sendiri dan dapat menyeleksi siapa saja yang memiliki prioritas untuk naik ke tower seperti wisatawan dari luar.

“Maksudnya biar orang yang naik ke menara sedikit. Kalau dibuka untuk semua warga bisa roboh. Seperti naik ke puncak Monas di Jakarta itu cukup mahal dan tidak untuk semua orang,” ungkapnya.

Termasuk juga, lanjut Babe, wisata air Musi Cruise yang dikenakan biaya yang cukup murah hanya Rp5.000 bisa dikemas dengan harga lebih tinggi. Apalagi ditawarkan dalam satu paket mengarungi sungai Musi sekaligus makan malam dengan harga ratusan ribu.

“Kalau harga murah, seluruh wong Palembang ngajak saudara di dusun naik Musi Cruise. Akibatnya pengunjung membludak. Bisa-bisa diprotes warga karena tidak kebagian saking ramainya,” kata Babe.

Tag
Share