Strategi Investasi Danamon Optimalkan Pengelolaan Keuangan Ekonomi Akhir Tahun 2024
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)-Dok/danamon-
BACA JUGA:Gubernur BI Sebut KPK Bawa Dokumen Terkait CSR
Namun, lanjut dia, penting untuk dicatat bahwa peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut semakin menyempit.
Peluang Penurunan Suku Bunga AS Menjadi Lebih Rendah: Sebelumnya, pada September 2024, diperkirakan akan ada pemotongan suku bunga Fed sebesar 100 bps pada 2024 dan 2025, diikuti dengan 50 bps pada 2026.
Namun, per kondisi November 2024, peluang penurunan suku bunga AS semakin kecil. FFR diproyeksikan berada di 4,5% pada Desember 2024, 4% pada Desember 2025, dan 3% pada Desember 2026.
Dengan berkurangnya peluang pemangkasan lebih lanjut, BI mungkin memiliki lebih sedikit ruang untuk pelonggaran kebijakan. Hal ini meningkatkan potensi pemulihan ekonomi yang lebih lambat pada tahun 2025, yang bisa melemahkan prospek pertumbuhan.
BACA JUGA:Dorong Pembangunan dan Pelayanan Publik Lebih Baik
Oleh karena itu, kebijakan penurunan suku bunga BI yang tepat waktu akan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memulihkan kepercayaan konsumen.
Adapun langkah-langkah yang diambil pemerintah berhasil mempertahankan sentimen positif di pasar domestik, terbukti dari keyakinan konsumen yang tetap tinggi terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Hal ini tercermin dalam survei Konsumen BI pada November 2024, yang mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 125,9, meningkat dari 121,1 pada bulan sebelumnya.
Peningkatan ini sejalan dengan naiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
BACA JUGA:Danamon Bersama Grup MUFG N0W 2024 Memperkuat Transisi Energi Indonesia
Selain itu, keyakinan konsumen meningkat di seluruh kategori, dengan kenaikan tertinggi pada responden yang berpendapatan lebih dari Rp 5 juta, serta di semua kelompok usia.
Consumer Funding and Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Ivan Jaya menambahkan bahwa tantangan ekonomi ini juga membuka peluang investasi baru.
“Fluktuasi jangka pendek di pasar obligasi domestik memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil tinggi sebelum pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Stabilitas makroekonomi dan fiskal Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor,” ujar Ivan, Jum'at, 20 Desember 2024.
Danamon juga mengidentifikasi potensi di pasar saham domestik, yang saat ini berada di area jenuh jual akibat tekanan arus keluar asing.