Kades Pujo Rahayu Bantah Tuduhan Intimidasi

MARTAPURA, KORANRADAR.ID – Setelah dua kali dilakukan pemanggilan oleh Bawaslu OKU Timur, Kades Pujo Rahayu Kecamatan Belitang mendatangi Bawaslu OKU Timur untuk diperiksa sebagai terlapor dalam dugaan netralitas pilkada dan intimidasi yang dilakukannya.

Sebelumnya, dalam pemanggilan pertama Kades Pujo Rahayu tidak hadir  dengan alasan ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Barulah pada pemanggilan kedua pada Rabu 13 November 2024, Kades Pujo Rahayu, Dwi Ningsih hadir ke Bawaslu sekitar pukul 14.00 WIB dengan didampingi pengacaranya Herwani SH.

Lebih dari 2 jam dimintai keterangan, melalui kuasa hukumnya, Herwani, dirinya membantah tuduhan tersebut dan menyebut percakapan yang viral tersebut bukanlah intimidasi.

Menurut Herwani, rekaman tersebut hanya percakapan biasa yang menurutnya, sengaja digiring pihak pelapor agar terdengar seperti ancaman. “Coba nilai sendiri, apakah itu intimidasi. Dalam percakapan, pihak pelapor seolah membuat pertanyaan dan jawaban sendiri yang tampak diarahkan untuk membuktikan tuduhan,” ujar Herwani.

Selain itu, dijelaskan Herwani, terkait keaslian suara dalam rekaman tersebut dirinya mengisyaratkan bahwa suara yang viral tersebut bisa saja bukan milik kliennya. "HP itu diletakkan di meja, dan bukan dia yang mengangkatnya. Suara bisa saja mirip dengan suara orang lain, bisa saja itu suara saudara atau anggota keluarga, kades,” ucap Herwani.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu OKU Timur, Oki Endratawijaya ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah mempelajari keaslian rekaman viral tersebut. "Untuk keasliannya sedang kita pelajari, nanti kita bahas dan kita fix kan dalam rapat pleno Bawaslu OKU Timur,” jelasnya.

Ditambahkan Oki, adanya dugaan pelanggaran dalam kasus ini menjadi perhatian serius Bawaslu. “Sejauh ini, Bawaslu Kabupaten OKU Timur menerima empat laporan, dari empat laporan tersebut ada yang kita registrasi dan ada yang tidak. Nah, salah satu yang diregistrasi adalah pemanggilan Kades ini," pungkasnya. (awa)