Tugas Kelompok 5 beranggotakan; Moriskha, Nicko Agustianto, Restuani Budiarti, Riama Claudia C.L.G, Silvi Ariyanti, Tri Wahyuni, Umiyati, Yoki Arum Sari dan Dosen Pengampu Dr. Haerawati Idris, SKM., M.Kes
PALEMBANG, KORAN RADAR.ID - Sebagai Projek Kesehatan Global Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, dapat memberikan manfaat atas penyuluhan terkait " Edukasi Masalah Gizi dengan Pendekatan melalui Metode Demonstrasi Emosional (Emo Demo)" di Puskesmas Taman Bacaan.
Dimana objek penelitian berada di JI. KH Azhari Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang," kata Tri Wahyuni yang mewakili teman-teman dalam penyuluhan, Minggu, 13 Oktober 2024.
Tri Wahyuni juga menyatakan, permasalahan gizi sering kali dialami ibu hamil dan anak bayi dibawah dua tahun (Baduta), menjadi salah satu pokok permasalahan untuk memberikan edukasi terkait gizi yang di hadapi hingga pembahasan dan mendapatkan hasil dalam untuk tugas ini.
Untuk itu, mengawali permasalahan yang di hadapi memiliki dasar latar belakang, terkait gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas
BACA JUGA:Motivasi Ribuan Maba Unsri 2024
Terkait, permasalahan gizi dapat terjadi di setiap siklus kehidupan salah satunya adalah stunting yang disebabkan oleh faktor multidimensi, diantaranya praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kekurangan pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta ibu melahirkan (Ramayulis, Triyani lwaningsth, dan Rochant, 2018)
Selanjutnya, Penanggulangan Stunting dapat di cegah dengan mengunakan metode Pola Asuh yang bisa dipengaruhi aspek perilaku, terutama (pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan balita).
Ada juga, Pola Makan (dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta sering kali tidak beragam), Proses pengolahan Air Bersih dan Sanitasi (rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan), termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan Edukasi masalah Stunting," tuturnya.
BACA JUGA:Edukasi Seminar Bersama di UNSRI Bangga Menjadi Generasi #Cari_Aman
Ia juga menyampaikan, edukasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai alternatif pencegahan dan penanganan stunting sebagai upaya perubahan perilaku.
Selama ini dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab atau pembagian leaflet memiliki beberapa kekurangan. Metode tersebut dirasakan kurang menarik dan peserta sering merasa bosan atau peserta tidak fokus." Jelasnya.
Dengan demikian, Edukasi Masalah Stunting dilakukan dengan pendekatan Emo Demo yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan gizi pada anak sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi, kesehatan dan pola asuh terutama perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak, dan menurunnya angka stunting.