PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pertarungan seru siapa yang paling kuat calon bupati Muba antara Lucianty dan M Toha di Pilkada Muba november mendatang bakal sengit.
Namun pada pilkada Kali ini sebagian besar terlihat tidak memajukan kader-kader terbaiknya yang akan maju bertarung di Pilkada Muba 2024, melainkan hanya orang-orang tertentu.
Pengamat politik yang juga Dosen Ilmu Politik Stisipol Candradimuka Palembang Ade Indra Chaniago mengatakan, saat ini partai sekarang cenderung hanya memikirkan kekuasan.
‘Inilah dilema hari ini, ketika partai orientasinya kekuasaan dan berbicara kekuasaan, pastinya menang dan itu mungkin salah satu pertimbangannya sejumlah partai mengusung Lucianty,"kata Ade, Senin 19 Agustus 2024.
BACA JUGA:Jargon Paslon Lucianty dan Syaparuddin Serasan Sekate
BACA JUGA:Koalisi Serasan Sekate Lucianty-Syaparuddin Optimis Menang di Muba
Dosen Ilmu Politik Stisipol Candradimuka Palembang ini juga mengatakan dengan tidak majunya mantan Penjabat (Pj) Bupati Muba Apriadi yang tidak mendapat dukungan partai membuat partai lainnya mengalihkan dukungan ke Hj Lucianty.
“Apalagi Apriadi tidak bisa maju sebagai kans lawan berat selama ini, membuat partai lain merapat kepada yang bakal menang saja,” katanya.
Lanjutnya jika mau bicara calon kepala daerah yang ideal, saat ini agak susah dan itu dilemanya yang terjadi kini.
Sehingga dengan kalkulasi uang yang ada, Pilkada Muba kemungkinan hanya diikuti maksimal dua pasangan calon saja nantinya.
BACA JUGA:Pertarungan Lucianty VS Toha Bakal Sengit
BACA JUGA:Cabup Muba Hj Lucianty Makin PD Dapat Dukungan dari PKN
“Yang pasti tidak ada poros baru, karena tersisa 11 kursi dan klaim Lucianty sudah ngantongi 34 kursi meski PDIP belum. Jadi sah- sah saja, dan kita lihat paling prinsip di Muba Apriadi yang punya peluang mengalahkan Lucianty, dengan tidak maju kontestasi maka asumsi itu tidak berlaku lagi, melainkan dengan sendirinya otomatis gugur. Kemudian ada tokoh baru (Toha) dia merasa dapat partai, dan tidak perlu Apriadi sehingga jalan sendiri pilihan dia,” ungkapnya.
Diakuinya jika berbicara kandidat, nama Toha Tohet dirasa belum ada pengalaman, berbeda dengan Lucianty yang punya pengalaman sebagai anggota DPRD dan ketua PKK (ibu darma wanita).
Ketika partai orientasi kekuasaan dan diperparah partai tidak punya kader seperti inilah, disisi lain Lucianty punya pengalaman sehingga jadi pertimbangan PKS mengarahkan dukungan ke Lucianty,” lanjutnya.