PALEMBANG, KORANRADAR. ID -Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Sumatera Selatan mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan tawaran booking hotel google busines.Menurut Ketua PHRI BPD Sumsel Kurmin Halim SH melalui Sekretarisnya John Johan Tisera, saat ini lagi heboh dan viral banyak scammer atau penipuan situs hotel dengan digantikan no telephone hotel dan no rekening menjadi atas nama penipu, dan jika customer tidak teliti ditelpon lah nomor Hp yang tertera. "Nanti pelaku minta pemesanan kamar dan minta ditransfer ke nomor rekening pribadi yang tertera," ujar John Tisera, Senin 11 Agustus 2024.
Untuk saat ini kejadian penipuan booking hotel via google business belum ada laporan ke PHRI Sumsel meski begitu PHRI tetap mengimbau agar masyarakat hati hati dalam pemesanan kamar hotel. "Belum ada laporan, tetapi yang mengutak Atik hotel google bisnis di Sumsel sudah ada. Makanya kita. Himbau masyarakat untuk berhati hati, " katanya. John juga membagikan sejumlah tips agar terhindar dari penipuan online. Pertama, saat memesan hotel gunakan no telelepin resmi, ke dua melalui sales atau no reservasi hotel, Berikutnya jangan pernah transfer ke rekening an pribadi seseorang yang tidak dikenal.
Sebagaimana di ketahui saat ini lagi heboh sejumlah penginapan di Aceh Tengah diduga diretas dengan modus penipuan. Diduga itu terjadi menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI Aceh-Sumatra Utara.
"Kami kaget ketika melihat aplikasi Google Map diretas, tiba-tiba nomor orang lain tercantum dalam aplikasi tersebut, bukan nomor WA kami. Ini sudah terjadi beberapa hari lalu," kata pemilik penginapan AIA Takengon, Ari Rasyida Minggu, 11 Agustus 2024.
Menurut Rasyida, kondisi tersebut merupakan aksi penipuan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Apalagi, dalam waktu dekat Aceh Tengah menjadi tuan rumah PON Aceh - Sumut.
"Tentu, para wisatawan baik kontingen dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir ke Aceh Tengah. Mereka akan menghubungi nomor WA yang tercantum dalam aplikasi hotel untuk pemesanan kamar," ungkapnya.
"Kami menduga, dalam pemesanan kamar, si penipu meminta uang panjar atau kontan. Pada akhirnya, uang itu raib. Kami imbau wisatawan dan para kontingen PON harus berhati-hati," timpal Rasyida.
Ia mengungkapkan diretasnya aplikasi Google Map bukan hanya milik penginapan mereka. Namun, beberapa hotel di kabupaten itu juga ikut merasakan hal seupa dengan mencantumkan nomor yang sama.
"Berdasarkan penelusuran dalam aplikasi Google Map, terdapat sejumlah hotel-hotel berbintang di Aceh Tengah juga tercantum dengan nomor WA yang sama."Kami imbau sekali lagi agar masyarakat berhati-hati. Ini jelas modus penipuan menjelang PON. Apalagi Takengon sudah menjadi daerah tujuan wisatawan tertinggi di Aceh," ucap Rasyida.(sep)