"Kilang Plaju beroperasi secara optimal, dengan seluruh unit operasi seperti CDU (Crude Distillate Unit), HVU (High Vacuum Unit), FCCU (Fluid Cracking Catalytic Unit), Polypropylene, Gas Plant, dan UTL yang berjalan normal, didukung kondisi lingkungan di internal maupun eksternal, termasuk stakeholder yang juga kondusif," ungkap Yulianto.
Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan bahwa 80% dari tenaga kerja RU III berasal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), menunjukkan komitmen Pertamina dalam memberdayakan sumber daya lokal.
Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektar ini menghasilkan produk utama berupa BBM, Non-BBM, dan LPG yang disalurkan ke wilayah Sumbagsel, dan sebagian dipasok ke Pulau Jawa dan Kalimantan.
Dengan keandalan operasionalnya, Kilang Plaju terus mempertahankan operasional dengan baik dalam mendukung target produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. 60% produksinya disuplai untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Selain BBM jenis Gasoline dan Gasoil, Kilang Plaju juga memproduksi LPG, dan beberapa produk unggulan lain seperti SBPX, LAWS, Polytam dan Musicool.