PALEMBANG,KORAN RADAR ID - salah satu kota terbesar di Sumatera Selatan, dikenal dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam. Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian bakal calon walikota Palembang, Yudha Pratomo Mahyudin.
Dalam bincang santai Kamis malam (19/7) malam melalui akun Instagramnya, Yudha mempertanyakan mengapa sunat, yang merupakan kewajiban dalam agama Islam, tidak digratiskan oleh pemerintah.
Yudha mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Bunda telah menjalankan program sunat massal gratis sejak tahun 2018.
"Bukannyo baru nak nyalon ini kito gratiske sunatan ini pak. Dari Tahun 2018 kami ni nyunatke budak-budak ini," tegas Yudha dalam sebuah acara santai bersama bakal calon wakil walikota Palembang, Ir. H. Baharudin MM, yang juga merupakan Ketua DPD PKS Palembang.
Menurut Yudha, meskipun menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS, sunat tidak akan dibiayai. "Ngapo? Kareno KIS dan BPJS itu idak menanggung sunat. Nak nyubo? Cubokelah," ucapnya dengan nada menantang.
Rektor Universitas Sumatera Selatan ini menegaskan bahwa program sunat gratis ini bukanlah bagian dari kampanye Pilkada 2024.
"Program ini lahir dari obrolan santai dan kesadaran bahwa di negeri yang mayoritas penduduknya muslim, sunat yang diwajibkan oleh agama Islam seharusnya digratiskan. Karena dia aneh dan jadi masalah, maka saya dan keluarga itu menggratiskan sunat," tegas Yudha.
Sejak dimulainya program sunat gratis pada tahun 2018, lebih dari 1.200 anak telah mendapatkan manfaatnya.
Program ini awalnya ditargetkan untuk 1.000 anak dari keluarga kurang mampu di Palembang. Latar belakang program ini adalah kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Palembang
Sunat gratis dipilih karena merupakan tindakan medis penting yang dapat menjaga kesehatan anak laki-laki.
Namun, biaya yang tidak sedikit seringkali menjadi beban bagi orangtua. Oleh karena itu, program ini menjadi solusi yang sangat berarti.
Tujuan utama dari program Sunat Gratis ini adalah untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, meringankan beban orangtua, dan memberdayakan masyarakat.
Sejak program ini dimulai, ratusan anak di Palembang telah merasakan manfaatnya, baik dalam hal kesehatan maupun finansial, dengan membebaskan keluarga dari beban biaya sunat yang tinggi.
Program ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga merupakan bukti nyata dari komitmen Yudha Pratomo Mahyudin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palembang.
Dengan langkah konkret ini, Yudha dan timnya berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.