Banyuasin Raih Penghargaan Predikat Produksi Ikan Patin Tertinggi Nasional

Selasa 02 Jul 2024 - 19:24 WIB
Reporter : Okta Tri Winardi
Editor : Swan

PEMERINTAH Kabupaten Banyuasin kembali meraih Penghargaan Predikat Produksi Ikan Patin Tertinggi Nasional Predikat II di bawah Kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam SH.

Penghargaan diberikan pada Rapat Koordinasi Forum Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan 2025 di Novotel Palembang.

Tingkat produksi Ikan di Banyuasin tercatat tahun 2021 berjumlah 101.812, 00, tahun 2022 meningkat cukup signifikan menjadi 103.447, 32 dan meningkat kembali tahun 2023 sejumlah 104.716, 24.

Disampaikan Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam melalui Asisten I Izromaita menyatakan rasa bangga atas penghargaan yang diraih. 

“Alhamdulillah, ini menjadi salah satu bukti bahwa Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam. Penghargaan ini tentunya akan menjadi motivasi untuk kita mengembangkan potensi-potensi sumber daya alam lainnya yang ada di Kabupaten Banyuasin,” jelasnya.

Ke depan, tambahnya, tidak hanya ikan patin yang akan difokuskan, tapi juga jenis ikan lain seperti ikan lele, gabus, nila dan lain-lain.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Aries Irwan Wahyu SSTPi MSi menyatakan ada 8 kabupaten di Sumsel yang mempunyai kampung budidaya ikan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yakni Kampung Patin OKU Timur dan Banyuasin, Kampung Lele Palembang, Prabumulih dan Muba, Kampung Nila Musirawas, Kampung Baung Lubuk Linggau, dan Kampung Gabus OI.

Sumsel menjadi Predikat I Nasional Produksi Ikan Patin yang dihasilkan dari Peringkat Pertama Kabupaten OKU Timur, Peringkat Kedua Kabupaten Banyuasin, dan Ketiga Kabupaten Muba. “Sehingga hari ini, kami menyerahkan Penghargaan dari KKP kepada ketiga Kabupaten penghasil Ikan Patin tertinggi di Sumsel,” tukasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, kualitas pengembangan budidaya ikan agar dapat ditingkatkan eksport, melihat sejarah bahwa Palembang merupakan food estatenya berbasis ikan.

“Kita harus melihat peluang dan meningkatkan distribusi Ikan sesuai dengan tren pasar yang ada saat ini. Semoga rakor ini segera membuahkan rencana aksi dan hasil yang lebih baik dalam bidang perikanan di Sumsel,” tukasnya. (adv/tri)

Tags :
Kategori :

Terkait