Pemrakarsa Alquran Al Akbar, Syofwatillah Mohzaib: Memuliakan Alquran Dimuliakan Allah

Jumat 29 Mar 2024 - 18:36 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Maulana Muhammad

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - “Ia yakin apa yang dijanjikan allah dalam Alquran sedikit pun tidak meleset. Ternyata benar adanya. Hampir semua kesuksesan hidup yang ia peroleh datang mengalir deras dari malaikat Allah yang menjelma melalui orang sekitarnya.”

Syofwatillah, pilihan Allah itulah arti nama pria aslinya Jawa Barat ini. Ia memilih  berhijrah ke Palembang menetap di sini, hingga mendirikan pesantren IGM Ihsaniyah Gandus dan pemrakarsa Alquran terbesar di dunia Al Akbar.

Dialah Opat, panggilan akrabnya, si juragan komik yang tak mau ngalah dengan nasib apa adanya, namun memperbanyak berbuat baik bagi umat. Prinsip utama hidupnya. Siapapun yang memuliakan Alquran pasti akan dimuliakan Allah. Inilah Opat.

Ia yakin apa yang dijanjikan allah dalam Alquran sedikit pun tidak meleset. Ternyata benar adanya. Hampir semua kesuksesan hidup yang ia peroleh datang mengalir deras dari malaikat Allah yang menjelma melalui orang sekitarnya.

BACA JUGA:SMAN 2 Gelar Pesantren Kilat GSM

Namanya melejit tanpa sogok, tanpa modal apapun. Hanya modal silaturahmi melalui hobi ceramahnya, tulus dalam bergaul dengan siapapun dan tawakkal penuh dengan ibadah seutuhnya kepada Allah.

Puluhan tahun silam, sekumpulan anak usia belasan tahun memenuhi ruangan kelas di sebuah kampung pesisir ujung barat Pulau Jawa.

Mereka tampak khusyuk mendengarkan pidato “Indahnya Persaudaraan” yang dibawakan Opat, bocah ingusan berusia sepuluh tahun.

Pidato Opat begitu memukau teman-temannya, meski sesekali diselingi tarikan ingusnya. Boleh jadi, itulah satu pertanda atau isyarat dari langit yang mengabarkan tentang takdir yang mengantarkan perjalanan hidup Opat kelak setelah dewasa.

Siapa sangka, bocah ingusan ini sekarang  menjadi pemimpin bangsa. Opat terpilih sebagai anggota dewan kota Palembang, lanjut ke DPR RI hingga dua periode.

BACA JUGA:Semarak Ramadan, Suasana Istimewa di Pondok Pesantren At-Toyibah Bangka Belitung

Opat seakan tidak percaya, awal mula karirnya dari hobi ceramah dan mencoba membuat Alquran berukuran besar dari hobinya menulis kaligrafi, yang kini sudah dijadikan pusat wisata Alquran dunia di Musium Gandus.

Penggagas Alquran Terbesar di dunia abad ini sebuah karya monumental yang kelak menorehkan sejarah bangsa ini, khususnya umat Islam.  

Opat anak bungsu dari delapan bersaudara empat laki-laki dan empat perempuan dari pasangan H Mohammad Zaini Bahnan asal Palembang dan Hj Sufroh Sarbini asal Serang. Opat bukanlah berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Sewaktu mengandung Opat, Sufroh sedang berada di Palembang, mengikuti jejak perniagaan sang suami.  

Zaini memang kerap mondar-mandir Serang-Palembang demi kelangsungan usaha dagangnya. Barangkali, perpaduan antara darah Palembang dan Banten inilah yang mengalir dalam diri Syofwatillah. Dua daerah yang pada masa lalu menjadi pusat kejayaan dan syiar Islam di Nusantara.

Kategori :