PALEMBANG, KORANRADAR.ID – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju terus beradaptasi dan berhasil merampungkan kegiatan Major Turn Around (pemeliharaan) di akhir 2023 lalu.
General Manager Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo menjelaskan, bahwa setelah penyelesaian pemeliharaan kilang, proses start up telah dimulai pada 16 Desember lalu, dan telah siap dioperasikan secara andal.
“Alhamdulillah, kita sudah dapat menyelesaikan event terbesar kita di tahun 2023 kemarin yaitu Major Turn Around (TA) Kilang RU III tahun 2023 dengan hasil yang cukup baik.” ucapnya.
Dengan adanya komitmen, dukungan dan keterlibatan aktif dari semua pekerja maka pemeliharaan Kilang Pertamina Plaju 2023 berjalan dengan lancar, sesuai dengan motto kita yaitu zero accident, on time, on quality serta on budget, dan on specification,” ujarnya saat tasyakuran dan closing Major TA 2024 di Lapangan Golf Bagus Kuning, Senin 04 Maret 2024.
Di tengah iklim dunia bisnis yakin kian dinamis, dunia usaha dituntut untuk mampu menghadapi persaingan pasar dengan mengutamakan penerapan standar internasional untuk sistem manajemen seperti Manajemen Keselamatan Proses (MKP) maupun standar kesisteman lainnya.
Pemeliharaan Major TA tahun 2023 berlangsung selama lebih kurang 52 hari kalender, yang dimulai 16 oktober sampai dengan tanggal 06 desember 2023 dengan melibatkan 4 main contractor dan 52 (lima puluh lima) perusahaan kontraktor, melibatkan sekitar 8.000 lebih tenaga kontraktor, 800-an pekerja internal, dan Bantuan Antar Unit (BAU) sekitar 400 orang.
Menurut Yulianto, pemeliharaan rutin ini dilakukan untuk meningkatkan performa kilang dan memperbaharui peralatan. Terdapat 16 (enam belas) unit kilang yang melalui proses pemeliharaan, terdiri dari Primary Unit, Secondary Unit, dan beberapa unit penunjang lainnya.
Dengan selesainya pemeliharaan Kilang selama 55 hari, kilang yang memasok 60% energinya untuk memasok kebutuhan energi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) ini kini siap untuk memproduksi produk energi dengan kapasitas penuh.
"Beberapa proyek telah dilaksanakan untuk memperkuat operasional, meningkatkan efisiensi energi, memperbaharui peralatan, meningkatkan sistem, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah," ujar Yulianto.
Seiring selesainya pemeliharaan, kemampuan Kilang Plaju dalam pengolahan minyak mentah diharapkan meningkat dari 85 MBSD hingga 126 MBSD (kembali pada kapasitas desainnya).
"Peningkatan ini sesuai dengan rencana strategis kami untuk memproses minyak mentah dengan jangkauan yang lebih luas, menghasilkan bahan baku lebih ekonomis, dan menurunkan Biaya Pokok Produksi Kilang," ungkapnya.(mun)