PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Ribuan anggota dari Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan (Sumsel) merayakan hari jadi (ADO) yang ke-VI, di Stadion Kamboja Palembang di Jalan Mayor Santoso Palembang, Sabtu (28/10).
Pj Gubernur Sumsel Dr. Agus Fatoni, M.Si menilai Driver online adalah pahlawan baik di masa sulit maupun masa senang, dimana perkembangan teknologi tidak bisa dihindari dan harus diikuti, dengan cepatnya perkembangan teknologi merambat ke dunia transportasi yang mengharuskan ADO tetap semangat dan terus memperbaiki kinerja nya.
“Mudah-mudahan kebersamaan ini semakin menguatkan membuat Sumsel lebih baik dan sejahtera. Tetap pertahankan kekompakan dan tingkatkan kepercayaan masyarakat, saya berpesan pada driver online mari kita sama-sama jaga Sumsel agar kondusif dan jaga nama baik Sumsel serta terus tingkatkan jiwa sosial,"kata Agus.
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel Asrul Indrawan mengatakan DPD (ADO) Sumsel ini adalah organisasi profesi yang menaungi para driver online atau ojol yang ada di Sumsel, jadi bukan organisasi paguyuban bukan organisasi komunitas tapi organisasi profesi,"ujarnya.
Menurut Asrul, persoalan saat ini adalah kami tidak bisa menjangkau semua yang ada di Sumsel, karena sebanyak 14.000 ojol yang ada merupakan single fighter yang bergerak sendiri - sendiri, ada juga yang komunitas dan paguyuban yang sebagian ada di sini 138 komunitas.
"Di ADO Ini 4 ketua umum paguyuban jadi kami sekarang berusaha bagaimana merangkul semuanya, karena profesi kami ini adalah profesi tetap tetapi di KTP masih buruh harian lepas. Kami terus memperjuangkan bagaimana nantinya ada status driver online,"ungkap Asrul.
Lanjutnya, persoalannya adalah saat anggota (ADO) yang akan meminjam atau akan mengambil KPR tidak berlaku karena status buruh harian lepas.
“Saya bersama para pengurus banyak berjuang dan Alhamdulillah sepanjang saya menjabat telah berdiri koperasi ADO selama setahun dan usaha kami juga bekerja sama dengan BPJS ketenaga kerjaan Sumsel dan kota Palembang,"katanya.
Dijelaskan Asrul, lebih kurang 6200 anggota ADO yang ada di Sumatera Selatan itu belum dapat bantuan BLT langsung dari Presiden.
“Segala usaha telah kami lakukan kepada RT camat lurah sampai balik lagi ke RT tetapi belum ada hasilnya. Padahal mereka ini orang yang benar-benar membutuhkan yang di bawah standar gaji upah minimum itu yang akan kita perjuangkan untuk ke depan,”katanya.
Pihaknya mengharapkan ada penetapan tarif yang sempurna dari pemerintah pusat yaitu yang pihaknya perjuangkan dahulu adalah tarif ditetapkan di provinsi seperti UMR.
“Karena posisinya saat ini perang tarif sudah mulai terjadi, sehingga para driver para aplikator membuat promo-promo yang memberatkan drive, misalnya driver online salah satu aplikator A tiba-tiba dia mendapatkan informasi bahwa aplikator B lebih lebih menguntungkan untuk mendapatkan uang, lalu mereka pindah ternyata itu hanya promo sesaat saja, lalu dia mau pindah lagi aplikator A, hal yang seperti ini akan membuat drive akhirnya siapa yang disusahkan ya driver online itu sendiri, inilah dilema kawan-kawan yang jadi korban adalah kawan-kawan kita berjuanglah untuk yang lebih baik," jelasnya.
Dia juga akan menyampaikan kepada PJ Gubernur Sumsel suatu hari nanti izinkan pihaknya akan mengadakan audiensi.
“Tolong diterima kami para ojol, tempat kami mengadu adalah pemerintah kami sangat perlu komunikasi karena sangat penting terhadap pemerintah. Karena keadaan kami yang memang susah saya yakin pada acara ulang tahun hari ini kita harus bekerja sama, satu tujuan menjemput kemenangan di driver online Sumatera Selatan di tahun 2024 nanti,” katanya
Ketua Pembina ADO Sumsel H. Herman Deru menyampaikan, dirinya sebagai pembina dari (ADO, ) dia menitip ADO dengan Pj Gubernur Sumsel, agar mereka selalu dalam pembinaan karena mereka bukan hanya mencari nafkah tetapi duta berlalulintas.