PRABUMULIH, KORANRADAR.ID – Sejak akhir tahun lalu hingga awal 2024, elpiji 3 Kg atau tabung melon masih mengalami kelangkaan di Kota Prabumulih.
Hal ini sangat berpengaruh dan juga menyulitkan lapisaan masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM untuk menggunakannya, tabung tersebut karena jika ada harganya stoknya mahal alias tinggi.
Menyikapi hal ini Pemkot Prabumulih melalui Disprindag Prabumulih akan menerjunkan sejumlah petugas untuk melakukan pengecekan di lapangan.
Sekarang ini Pemkot Prabumulih sudah menetapkan tempat usaha elpiji di sejumlah wilayah Kota Prabumulih, dan untuk pembelian elpiji 3 Kg cukup dengan menggunakan KTP.
“Untuk pasokan jumlah elpiji 3 Kg tetap ada di Kota Prabumulih, namun jumlahnya terbatas,” aku Kadisperindag Prabumulih Muktar Edi, kemarin.
Menurutnya, namun tetap ada pasokan untuk memenuhi masyarakat menggunakan gas elpiji 3 Kg dan UMKM.
“Karena, pasokan elpiji 3 KG saat ini terbatas, sekarang sering terjadi kelangkaan hingga harga ditingkatkan di agen dan penjual mengalami peningkatan signifikan,” ucapnya.
Untuk penggunaan KTP dalam pembelian elpiji 3 Kg, kata dia, dimaksudkan agar penggunaannya tepat sasaran atau sesuai peruntukannya.
“Kita akan turunkan sejumlah petugas untuk melakukan pengecekan terkait kelangkaan elpiji 3 Kg di Kota Prabumulih ini. Informasinya kelangkaan elpiji 3 Kg tengah terjadi di Kota Prabumulih saat ini, sehingga meresahkan dan menyulitkan masyarakat. Terutama bagi pelaku UMKM sangat membutuhkan elpiji 3 Kg untuk memasak dan lainnya,” pungkasnya. (and)