BACA JUGA:Ini Keistimewaan Blondo Bikin Gudeg Bang Aping Terasa Legit di Lidah
Sore itu, matahari mulai condong ke barat. Di dapur, suara gemericik santan mendidih berpadu dengan tawa kecil Lesty dan keluarganya. Di luar, seorang pelanggan menunggu pesanannya dibungkus, membawa pulang sepotong kenangan Jogja dalam kotak besek kecil. Gudeg Bu Lesty bukan sekadar kuliner. Ia adalah jembatan rindu, pengingat bahwa rasa bisa menyeberangi jarak dan waktu. Dari Yogyakarta ke Palembang, dari kenangan ke kenyataan, dari dapur ke hati setiap penikmatnya.
Dan di setiap suapan gudeg hangat itu, ada pesan lembut dari sang pemilik: “Makanan ini bukan cuma untuk kenyang, tapi untuk pulang.”
Kategori :