Haornas, Pemkab OKI Beri Insentif Atlet dan Pelatih

Rabu 10 Sep 2025 - 15:31 WIB
Reporter : Emil Hidayat
Editor : Swan

KAYUAGUNG, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memberikan penghargaan kepada atlet dan pelatih berprestasi dalam upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42, yang digelar di halaman kantor Bupati OKI, kemarin.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemkab OKI atas dedikasi serta pencapaian para insan olahraga yang telah mengharumkan nama daerah, melalui berbagai kejuaraan, baik tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada 10 pelatih dan 10 atlet yang berhasil meraih medali emas, perak, maupun perunggu pada ajang resmi.

Beberapa penerima penghargaan, di antaranya Ahmad Nuargo, pelatih pencak silat yang berhasil membawa atletnya meraih 3 emas, 4 perak, dan 2 perunggu pada Fornas 2025 di NTB. Ada pula Yasir Arafat, pelatih pencak silat yang sukses mempersembahkan 1 emas di ajang yang sama.

Untuk kategori atlet, penghargaan diberikan kepada Izuyama Bintang Pamungkas, peraih medali emas cabang pencak silat di Fornas 2025, serta Ferdiansyah yang meraih medali perak di ajang tersebut.

Dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dibacakan Wakil Bupati OKI, Supriyanto, ditegaskan bahwa olahraga harus menjadi budaya nasional, bukan sekadar aktivitas mingguan atau seremoni tahunan.

“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung pembangunan olahraga. Poin utama adalah membudayakan olahraga sejak dini,” tegasnya.

Pemkab OKI juga mendorong perluasan akses ruang olahraga publik, seperti pembangunan taman olahraga, lapangan serbaguna, jalur lari, hingga fasilitas kebugaran terbuka di setiap kecamatan.

“Dengan dukungan sport science, latihan yang terukur, dan program pembinaan yang sistematis, kita berharap lahir atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama daerah hingga tingkat internasional,” ujar Supriyanto.

Tak hanya itu, ia menambahkan, sektor ekonomi juga bisa tumbuh melalui sport industry dan sport tourism. Event olahraga seperti marathon, triathlon, festival olahraga tradisional, maupun liga daerah diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi, membuka peluang usaha UMKM, serta mendukung pariwisata.

“Pembangunan olahraga bukan hanya tanggung jawab Kemenpora atau pemerintah daerah, melainkan kerja bersama seluruh elemen bangsa, seperti swasta, media, akademisi, komunitas, dan masyarakat luas,” tungkasnya. (eml)

Tags :
Kategori :

Terkait