SUNGSANG, KORAN RADAR. ID - Komitmen menjaga kelestarian lingkungan kembali ditegaskan SKK Migas-KKKS Sumatera Selatan melalui kegiatan penanaman mangrove bersama puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM). Aksi nyata ini digelar di Desa Sungsang IV, Kabupaten Banyuasin, pada Selasa (19/8/2025).
Program penanaman mangrove ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah inisiatif nyata untuk menjaga ekosistem pesisir dari abrasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Manager Field Community & CID Medco, Hirmawan Eko Prabowo, menjelaskan pentingnya mangrove dalam program ini. "Mangrove punya kemampuan besar menyerap karbon, melawan abrasi, dan menopang ekosistem pesisir. Lebih dari itu, keberadaannya memberi nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar," ujarnya.
Dalam dua tahun terakhir, total 31 ribu bibit mangrove telah ditanam di lahan seluas 3,5 hektare. Program ini merupakan bagian dari target jangka panjang untuk menanam mangrove di lahan seluas 13 hektare melalui pendanaan CSR setiap tahun.
BACA JUGA:Pertamina EP dan SKK Migas Gelar Survei Seismik 2D Gerbera di Lampung, Cari Cadangan Migas Baru
Kepala Desa Sungsang IV, Romi Hardiansyah, menyambut baik inisiatif ini, menekankan peran vital mangrove bagi mata pencaharian warganya yang mayoritas adalah nelayan. "Mangrove bukan hanya pelindung ekosistem, tapi juga penopang ekonomi. Dari mangrove lahir produk unggulan desa, seperti pempek udang, sabun cuci tangan, hingga dodol dan sirup dari buah pedada," katanya.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Syafei Syafri, turut menyoroti peran penting jurnalis dalam kolaborasi ini. "Rekan jurnalis bukan sekadar mitra, tapi bagian dari upaya bersama menjaga lingkungan. Melalui pemberitaan positif, kontribusi kegiatan ini bisa dirasakan lebih luas," jelas Syafei.
BACA JUGA:SKK Migas Sumbagsel Rayakan HUT ke-80 RI di Empat Lokasi, Kobarkan Semangat Pejuang Migas
Selain menjaga lingkungan, penanaman mangrove ini juga membuka peluang besar untuk mengembangkan ekowisata. Desa Sungsang kini sedang mengembangkan ekowisata mangrove, khususnya di kawasan Tanjung Carat. Diharapkan, dengan dukungan infrastruktur, Sungsang bisa menjadi destinasi wisata unggulan.