Permasalahan yang dialami di Jalan Asia, Kelurahan Plaju Ulu disebabkan oleh buruknya sanitasi lingkungan, rendahnya proses higienitas, serta rendahnya sistem produksi. Namun, di lokasi ini terdapat potensi sumber daya manusia, nilai historis kampung tempe serta aset perekonomian UMKM.
Hadirnya program Kampung Pangan Inovatif, dengan tagline BERSERI (Bersih, Higienis dan Asri) pada 2023 ini, memberi sentuhan baru dalam menciptakan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan, yang mencakup tiga fokus utama untuk masyarakat.
Pertama, pengelolaan dan pengembangan sanitasi lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan siklus pengolahan dan pemanfaatan limbah, penataan kawasan kampung perkotaan, pengembangan Eco Enzyme, serta pengembangan Bakteri Asam Laktat (BAL).
Kedua, menciptakan proses produksi bersih. Diawali dengan edukasi perilaku produksi higienis untuk perajin tempe, fasilitasi penggunaan peralatan produksi Food Grade, serta penggunaan peralatan aman dan higienis.
Ketiga, dengan pengembangan model bisnis baru. Hal ini dimanifestasikan dalam peningkatan olahan pangan kreatif, membangun manajemen produksi kelompok lewat koperasi, serta peningkatan kemampuan manajemen usaha.
Tentang PROPER Emas
PROPER Emas merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan kepada perusahaan yang terbukti menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik meliputi penerapan efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
PROPER tak hanya menyoroti aspek manajemen lingkungan, tetapi juga fokus pada program pemberdayaan masyarakat, tanggap bencana, dan inovasi sosial yang telah diterapkan perusahaan.
Tingkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Dalam konteks ini, program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dipandang menjadi platform bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan tersebut, terutama untuk mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran akibat aktivitas industri yang dilakukan.
Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan PROPER sepatutnya menjadi kompas yang mampu memandu praktik bisnis berkelanjutan dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi hijau, bahkan mendorong capaian yang melebihi ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup.
Untuk itu, lebih lanjut Wapres menguraikan poin-poin yang perlu menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Pertama, ia meminta kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan agar terus ditingkatkan.
“Perlu menjadi perhatian bahwa mayoritas peserta tahun ini berada di level BIRU. Di tahun berikutnya, saya harapkan persentase perusahaan akan mendominasi di kategori HIJAU dan EMAS,” pinta Wapres.
Kedua, Wapres mengingatkan efisiensi pengelolaan lingkungan perlu dibarengi dengan semangat pemberdayaan masyarakat.
Ia menuturkan, PROPER tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari 158 triliun Rupiah atau sekitar 23 persen lebih hemat dari tahun sebelumnya. Dari sisi pemberdayaan masyarakat, sambung Wapres, tercatat dana yang digulirkan perusahaan mencapai 1,56 triliun Rupiah. Selain itu, terdapat lebih dari 20 ribu kegiatan yang menjawab Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan total dana sekitar 57 triliun Rupiah, naik hampir 24 persen sejak pertama kali PROPER diluncurkan pada 2018.
“Saya minta anggaran ini dipastikan pemanfaatannya secara tepat untuk pengelolaan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pesannya.