PALEMBANG – Kabar duka menyelimuti komunitas tenis meja di Palembang. Sundoro (52), seorang pelatih tenis meja bersertifikat yang juga aktif sebagai atlet, meninggal dunia saat mengikuti turnamen ganda di PTM PDK Palembang pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 13.35 WIB dan mengejutkan seluruh peserta yang hadir.
Sundoro, yang dikenal sebagai pelatih berdedikasi, berpasangan dengan Erwin dalam turnamen tersebut. Pasangan ini tampil gemilang dan berhasil memenangkan dua pertandingan babak penyisihan, mengunci posisi juara grup.
Setelah istirahat makan siang dan salat Zuhur, Sundoro sempat berbincang dengan rekan-rekannya, Rahmat Edwin dan Vinsen, sambil menyaksikan pertandingan.
Edwin menirukan ucapan Sundoro yang mengeluhkan kurang tidur, dan ia sempat menyarankan Sundoro untuk beristirahat.
BACA JUGA:Gubernur : IPL Youth 2025, Harus Mampu Gelorakan Tenis Meja di Sumsel
Tak lama setelah perbincangan itu, Sundoro tiba-tiba terkulai lemas di kursinya. Awalnya, peserta lain mengira ia tertidur. Namun, saat salah satu peserta, Heru Sunaryo, mencoba membangunkannya, tidak ada respons. Para petenis meja lainnya segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Sundoro ke klinik terdekat.
Meskipun telah diberikan penanganan medis awal, Sundoro disarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan menuju RS Ar Rasyid, Sundoro menghembuskan napas terakhirnya.
BACA JUGA:Dorong PTMSI Jadi Kanal Penghobi Tenis Meja Lebih Berprestasi
Mengenang Sosok Sundoro: Pelatih dan Keluarga Atlet Tenis Meja
Sundoro berasal dari keluarga yang dikenal sebagai atlet tenis meja. Dua saudaranya, Suhaini Rosa dan Jhon Suartoni, merupakan mantan pemain PON Sumsel era 1990-an. Sundoro sendiri adalah pelatih berlisensi yang pernah melatih di PTM Gardena Palembang dan saat ini aktif melatih di PTM PDK Palembang.
Kepergian Sundoro meninggalkan duka mendalam. "Sebagai sesama petenis meja, jika badan capek, jangan memaksakan diri bermain. Yang tahu kondisi tubuh kita, ya kita sendiri," pesan Sumadi, sesepuh PTM PDK Palembang, untuk mengingatkan para atlet akan pentingnya kesehatan.
Selamat jalan, Coach Doro. Dedikasimu di dunia tenis meja Palembang akan selalu dikenang.