JANGAN KAGET! Ini Jurus Jitu Petani Sawit Sumsel Biar Harga TBS Naik!

Rabu 23 Jul 2025 - 07:59 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Asif Ardiansyah

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Sebanyak 100 petani sawit swadaya di Sumatera Selatan mengikuti pelatihan teknis ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu petani memperoleh sertifikat ISPO, sebuah langkah krusial dalam pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di wilayah tersebut.

"ISPO sangat penting bagi perkembangan kelapa sawit, sekaligus menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman tentang sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berwawasan sosial," jelas Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, M. Ichwansyah, saat membuka pelatihan di Palembang pada Senin.

Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 26 Juli 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme pelaku usaha dan pekebun agar mampu memenuhi persyaratan pasar global.

"Kami sangat mengapresiasi langkah BPDP dan Mutu Institute yang terus menjangkau petani swadaya," tambahnya.

BACA JUGA: BPDPKS Nilai Hilirisasi Kelapa Sawit Stabilkan Harga CPO

Materi pelatihan disampaikan oleh tim ahli lintas sektor, termasuk dosen dari perguruan tinggi, praktisi perkebunan profesional, serta konsultan ISPO. Fokus materi mencakup prinsip-prinsip keberlanjutan, aspek legalitas, pengelolaan sosial dan lingkungan, serta strategi kelembagaan koperasi petani.

BPDP dalam kegiatan ini menggandeng PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute). Direktur Utama Mutu Institute, Sumarna, menegaskan pentingnya sawit berkelanjutan. "Jangan pernah merasa kecil hati hari ini, dunia menuntut sawit yang berkelanjutan. ISPO hadir sebagai sistem yang mengantarkan bapak ibu ke sana," ujarnya.

BACA JUGA:Hasilkan Produk Tembus Ekspor, BPDP Siap Beri Pendampingan pada UKMK sawit

Sumarna juga menyoroti kesenjangan sertifikasi, di mana 84% perkebunan swasta sudah tersertifikasi ISPO, namun baru sekitar 3% pekebun rakyat yang memiliki sertifikat serupa. Ia menambahkan bahwa pemerintah tengah mengkaji aturan untuk menaikkan harga tandan buah segar (TBS) sawit sebesar 8% bagi petani sawit yang sudah tersertifikasi ISPO. Ini menjadi insentif besar bagi petani sawit di Sumatera Selatan untuk segera mendapatkan sertifikasi.

 

Kategori :