PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Cik Ujang, baru-baru ini menerima audiensi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sumsel. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Tamu Wakil Gubernur pada Rabu, 16 Juli 2025, ini menandai babak baru dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembangunan infrastruktur perikanan di Bumi Sriwijaya.
Nelayan Mengeluh, HNSI Mendesak Pembangunan TPI
Ketua HNSI Sumsel, Gunawan, tanpa ragu menyampaikan kegelisahan para nelayan yang merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah selama ini. "Izin Pak Wagub, kami hadir menyampaikan aspirasi sebagai jembatan antara nelayan dan pemerintah. Kami melihat selama ini perhatian terhadap nelayan masih kurang," ujar Gunawan dengan nada penuh harap.
Salah satu usulan paling krusial yang diajukan HNSI adalah pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di wilayah-wilayah perairan Sumsel yang potensial. Menurut Gunawan, keberadaan TPI sangat vital untuk menstabilkan harga ikan dan secara signifikan meningkatkan pendapatan nelayan. "Kami berharap dibangunkan TPI agar potensi perairan dan ikan di Sumsel lebih optimal," tambahnya, menegaskan bahwa TPI akan memutus mata rantai ketergantungan nelayan pada tengkulak.
Gunawan juga menyoroti potensi sumber daya ikan di Sumsel yang sangat besar, namun belum terkelola secara maksimal akibat minimnya dukungan infrastruktur memadai. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah untuk segera diatasi.
Dalam kesempatan yang sama, Gunawan turut menginformasikan rencana pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HNSI Sumsel pada akhir Juli 2025. Ia sangat berharap Wagub Cik Ujang dapat hadir langsung untuk memberikan arahan kepada perwakilan HNSI dari 12 DPC yang akan bertambah menjadi 17 DPC.
BACA JUGA:Meminimalisir Kecelakaan, Nelayan Banyuasin II Terima Bantuan Solar Cell
Wagub Cik Ujang Siap Kebut Pembangunan TPI Hingga ke Kementerian!
Menanggapi aspirasi yang membara ini, Wagub Cik Ujang menunjukkan dukungan penuh. Ia menilai pertemuan ini sebagai langkah positif untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan komunitas nelayan. "Kami sangat mengapresiasi silaturahmi dan masukan dari HNSI. Aspirasi ini akan kami tindaklanjuti melalui dinas terkait dan juga dilaporkan ke Kementerian, agar mendapat perhatian sesuai regulasi," janji Cik Ujang, memberikan angin segar bagi para nelayan.
Lebih lanjut, Wagub Cik Ujang juga menegaskan pentingnya peran HNSI sebagai mitra strategis pemerintah dalam membimbing nelayan agar lebih adaptif terhadap teknologi dan perkembangan pasar. Ia menutup pertemuan dengan komitmen kuat untuk membuka ruang komunikasi selebar-lebarnya demi membangun sektor perikanan Sumsel yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Akankah janji Wagub Cik Ujang ini benar-benar terwujud dan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan nelayan Sumsel? Kita nantikan bersama implementasi dari komitmen ini.