Ekspansi internasional tidak selalu mulus. Saat mencoba masuk ke pasar Eropa dan Amerika Serikat di awal tahun 2000-an, Uniqlo sempat mengalami kegagalan karena kurangnya penyesuaian dengan selera lokal. Namun, kegagalan ini menjadi pelajaran penting. Tadashi Yanai melakukan evaluasi menyeluruh hingga menemukan formula sukses melalui kombinasi desain global dan pendekatan lokal.
Uniqlo kemudian dikenal luas berkat berbagai kolaborasi dengan desainer ternama, seperti Jil Sander (+J), Christophe Lemaire (Uniqlo U), serta proyek kreatif bersama JW Anderson, Marni, dan lainnya. Koleksi-koleksi ini membantu memperluas basis pelanggan tanpa mengubah identitas utama Uniqlo.
Kini, Uniqlo telah membuka lebih dari 2.500 toko di seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari lanskap fesyen global.