PALEMBANG,KORANRADAR.ID – Masalah stunting, yang mencerminkan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak, masih menjadi isu serius baik secara nasional maupun global. Dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs), persoalan ini tercantum pada poin kedua: "Tanpa Kelaparan", dengan sub-target 2.2 yang menyoroti pentingnya pencegahan gizi buruk, khususnya pada balita.
Guna mendukung upaya pengentasan stunting, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pemberdayaan Kader Posyandu melalui Inovasi Edukasi Gizi: Kolaborasi Emo Demo dan Modul Makanan Sehat di Posyandu Taman Bacaan”.
Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025 di Posyandu Assyifa, Jl. Mega Mendung, Sentosa, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, dengan peserta utama para kader posyandu setempat.
Program tersebut dipimpin oleh Dr. Haerawati Idris, S.K.M., M.Kes, yang berkolaborasi dengan drg. Muhammad Erwan Naupal, Kepala Puskesmas Taman Bacaan.
Sebanyak 12 kader posyandu mengikuti pelatihan dengan penuh semangat. Mereka menerima pembekalan materi terkait pemahaman stunting, pentingnya asupan gizi seimbang, serta pemanfaatan bahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi," kata Haerawati
Ia juga menjelaskan, terkait edukasi mencakup penjelasan tentang komposisi ideal isi piring dan cara memilih bahan makanan bergizi secara cerdas.
Menariknya, sesi edukasi tidak hanya berlangsung satu arah. Metode Emo Demo atau emosional demonstrasi diterapkan agar pesan gizi dapat tersampaikan secara lebih menyenangkan, interaktif, dan mudah dipahami," ungkapnya
Tiga sesi emo demo ditampilkan dengan tujuan agar para kader dapat mereplikasi pendekatan tersebut saat memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Di akhir kegiatan, para peserta menerima Modul Makanan Sehat yang memuat berbagai resep praktis berbahan dasar lokal. Modul ini dirancang sebagai panduan praktis dalam menyajikan makanan bergizi untuk keluarga.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para kader mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya, menyampaikan edukasi gizi yang menyenangkan dan aplikatif, serta mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat demi menekan angka stunting secara berkelanjutan," pungkasnya.