Angka Sunting Turun jadi 6,3 Persen
PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Pemkot Prabumulih di bawah kepemimpinan Walikota H Arlan dan Wawako Franky Nasril, terus menunjukkan komitmen di dalam menurunkan angka stunting.
Upaya masif dilakukan sepanjang tahun ini berbuah hasil membanggakan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Prabumulih tercatat sebesar 13,4%.
Kini, di tahun 2025, angkanya menurun drastis menjadi hanya 6,3%, menjadikan Prabumulih sebagai daerah dengan prevalensi stunting terendah kedua di Provinsi Sumsel.
Langkah cepat dan strategi jitu terus digencarkan jajaran Pemkot Prabumulih. Sesuai arahan Wako H Arlan, berbagai inovasi lintas sektor dikerahkan, melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketahanan Pangan, hingga tokoh masyarakat dan agama. Semua bersinergi demi satu tujuan besar: Prabumulih Zero Stunting 2026.
Salah satu terobosan menjadi perhatian nasional, di antaranya Sertifikat Balita Sehat. Program ini mendorong orang tua aktif membawa anak ke Posyandu. Balita dinyatakan sehat berdasarkan indikator gizi akan mendapat sertifikat sebagai bentuk apresiasi. Sertifikat ini juga menjadi syarat mengakses bantuan sosial tertentu, sehingga mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Kunjungan rumah menjadi pendekatan sangat personal dan efektif. Petugas kesehatan bersama kader Posyandu rutin menyambangi rumah balita risiko stunting.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Djoko Listyano, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak. “Program ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari seluruh elemen. Mulai dari OPD teknis, camat, lurah, hingga kader Posyandu, semua memiliki peran strategis,” ujarnya.
Dikatakannya, Pemkot Prabumulih telah membuktikan bahwa dengan strategi tepat, kerja keras, dan kolaborasi lintas sektor, angka stunting bisa ditekan secara signifikan. “Dengan capaian sudah luar biasa di 2025, kota ini kini menjadi salah satu role model di Sumatera Selatan dalam penanganan stunting berbasis komunitas dan inovasi,” pungkasnya. (and)