Punya “Efek Hidup”Bacan bisa berubah makin jernih seiring waktu. Beda dari permata lain yang makin kusam.
Nilai Budaya TinggiDi Maluku dan Papua, Bacan dianggap batu spiritual. Banyak tokoh besar dan pemimpin adat percaya Bacan bawa energi pelindung.
Estetik Tapi GaharCocok dipakai buat fashion, koleksi, sampai dipajang di ruang lelang seni.
Dari Kolektor Tua ke Gen Z: Semua Mau Punya Bacan
Yang bikin tren ini makin hype: anak muda pun sekarang mulai koleksi batu akik.
Tapi bukan karena ikut-ikutan “bapak-bapak jaman BBM”, melainkan karena nilai estetik dan potensi investasi jangka panjang.
“Awalnya iseng doang, gue nemu Bacan warisan kakek. Pas dicek gemolog, harganya bisa tembus ratusan juta. Sekarang malah jadi side hustle,” kata Rafi (23), kolektor Gen Z dari Bandung yang sering jual beli akik via Instagram Live. Di TikTok, tagar #BatuAkikSultan bahkan udah tembus 1,4 juta views.
Banyak Gen Z yang bikin konten review, jualan, sampai edukasi batu dengan gaya santai tapi informatif.
Tapi Awas! Bacan Palsu Beredar di Pasar Online
Naiknya pamor Bacan bikin peluang emas buat penipu.
Banyak batu palsu berbahan resin, kaca, atau batu biasa yang dimodifikasi biar kelihatan kayak Bacan.
Tips anti tertipu:
Pastikan ada sertifikat resmi gemologi
Cek pori batu di bawah mikroskop (Bacan asli biasanya punya struktur khas)
Tes “tembus cahaya” dengan senter atau sinar UV