KORANRADAR. ID -Perseteruan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali jadi sorotan. Presiden Donald Trump, lewat media sosialnya pada 4 Mei 2025, menyampaikan pendapatnya soal Presiden Xi Jinping.
Walaupun mengaku menyukai Xi, Trump menyebut sang pemimpin Negeri Tirai Bambu itu sebagai sosok yang "sulit diajak mencapai kesepakatan".
Tensi ini makin memanas karena kedua negara saling tuding melanggar komitmen dagang. Tiongkok menuduh AS membatasi ekspor chip AI dan mencabut visa pelajar asal Tiongkok.
Sementara AS menuding Beijing tidak menepati janji ekspor mineral penting.
Ketegangan ini tentu bikin investor global waspada, termasuk mereka yang berkecimpung di dunia kripto.
BACA JUGA:Terungkap, Sosok yang Kirim Bitcoin USD 31 Juta ke Pendiri Pasar Gelap Ross Ulbricht
Tapi sebenarnya, bagaimana dampaknya terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya?Kripto masih tahan guncangan?
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin menilai bahwa perkembangan diskusi dagang AS-China yang belum positif menjadi salah satu sentimen yang ikut membayangi pergerakan pasar, terutama di tengah penantian dta tenaga kerja AS dan kebijakan suku bunga bank sentral Eropa.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Sempat Terkoreksi ke Level $100.500, Analis Waspadai Potensi Penurunan Lebih Dalam
“Meskipun data inflasi PCE bulan April yang dirilis pekan lalu menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari ekspektasi, kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan tarif baru AS masih membayangi, terlebih dengan masih belum adanya sinyal penurunan suku bunga The Fed yang disampaikan oleh Jerome Powell seperti dalam pidatonya pada pembukaan acara Konferensi Peringatan 75 Tahun Divisi Keuangan Internasional 2 Juni lalu,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 Juni 2026.
Dengan ketegangan dagang yang berpotensi memicu inflasi, investor jadi lebih hati-hati mengambil posisi. Bahkan, menjelang berakhirnya penundaan tarif pada Agustus nanti, pasar cenderung wait and see. Baca juga: BTC & ETH Melejit di Mei, Apa yang Ditunggu Investor Kripto Bulan Juni?
Saham stagnan, kripto pun ikut diam?
Dalam dua hari terakhir, pergerakan pasar AS dan kripto tergolong sepi aksi. Indeks Nasdaq dan Dow hanya naik-turun tipis di bawah 0,35 persen.
S&P 500 bahkan nyaris tak bergerak.“Di sisi lain, pergerakan pasar kripto dan saham AS cenderung lebih stagnan khususnya dalam dua hari terakhir dengan indeks Nasdaq, dan Dow mengalami kenaikan dan penurunan di bawah 0,35 persen.
Indeks S&P 500 pada perdagangan 4 Juni bahkan hanya bergerak naik 0,0074 persen. Volatilitas di pasar kripto khususnya pada aset-aset dengan kapitalisasi pasar terbesar pun juga relatif tidak terlalu tinggi,” kata Fahmi.Minimnya sentimen baru membuat banyak investor memilih menunggu. Namun, adopsi institusi terhadap Bitcoin masih cukup solid, yang menjadi salah satu indikator positif.Aliran dana masih masuk, investor masih percaya