PALEMBANG, KORANRADAR. ID- Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata menjadi salah satu provinsi penghasil sumber panas bumi atau geothermal terbesar di Indonesia. Setidaknya ada tujuh lokasi titik panas bumi di Sumsel.
Salah satunya yang sudah digarap oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) adalah Area Lumut Balai, terletak di WKP Lumut Balai dan Margabayur sekitar 108 KM dari Kota Baturaja.
WKP tersebut merupakan salah satu unggulan karena memiliki potensi panas bumi cukup besar, mencapai lebih dari 300 MWe.
"Pembangkit Listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 1 mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2019 dengan kapasitas 55 MW," kata Catur Hendro Utomo S General Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lumut Balai, Sumsel saat Media Gathering, di Hotel Santika Radial, Palembang, Sabtu, 9 Desember 2023.
Catur menerangkan, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lumut Balai, Sumsel, dari fase survei, ekspansi pembangkit terkonfirmasi 110 MW. "Untuk Unit 1, 55 MW, on going project 110 MW itu sudah terbukti,” sambung dia.
Catur menambahkan lagi di Indonesia terkandung lebih kurang 40 persen geothermal. Indonesia posisi kedua terbesar dunia dibawah Amerika Serikat.
Selain Area Lumut Balai sebelumnya sudah berjalan ada PT Geo Dipa Energi di Dieng, Jawa Tengah. Lalu ada PT Supreme Energy Muara Laboh, PT PLN di Nusa Tenggara Timur dan PT Pertamina Geothermal Energy yang tersebar di berbagai daerah seperti Kamojang, Jawa Barat hingga Sibayak, Sumatera Utara.
"Potensi geothermal di Sumsel sendiri cadangan panas bumi salah satu kawasan gunung api (ring of fire) Bukit Barisan,” terang dia.
Ia menambahkan PLTP Lumut Balai 2 diperkirakan bakal kelar akhir 2024 atau awal 2025. “Proyek Lumut Balai Unit 2 yang terletak di Lumut Balai dan Margabanyur, Sumatera Selatan ini merupakan pengembangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 1 yang telah sukses dirampungkan oleh WIKA selaku kontraktor pada pekerjaan sipil Geothermal Power Plant (GPP) pada tahun 2019 silam,” terang dia.
Menurutnya PLTP Lumut Balai unit 2 dengan kapasitas sebesar 55 MW. “PLTP menjadi solusi dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang cukup signifikan, untuk menyediakan akses energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat.
Kawasannya yang berpotensi menyimpan panas bumi yang cukup besar, mampu dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan memanfaatkan steam dari panas bumi untuk menggerakkan Turbine yang akan menghasilkan listrik melalui production well, yang terus berlanjut hingga melahirkan siklus renewable energy," terang dia. (ril)