"Outputnya sendiri diharapkan peserta memahami norma dan etika terhadap kepedulian dan berbudaya lingkungan hidup disekolah, sehingga bisa menerangkan, menerapkan, dan mengajak, warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, guru, siswa, maupun warga-warga sekitar disekolah,"katanya.
Masih dilanjutkannya, sehingga mendapatkan manfaat sekolah yang bersih, dan berdampak positif pada lingkungan sekitar.
Di mana yang hadir ini sendiri adalah yang belum yang sekolah calon yang akan diusulkan menjadi sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Adiwiyata tingkat kota yang akan menjadi Adiwiyata tingkat provinsi.
Adapun yang dicalonkan itu kita sekitar 50 sekolah, yang terdiri dari SD, MI, SMP, MTS, atau yang sederajat.
Walaupun sekolahnya jauh dari pelosok kota Palembang, kita tetap mengajak dan memberikan edukasi kepada sekolah, tidak menjadi halangan walaupun lokasi sekolah itu berada dipinggir kota ataupun di pelosok kota.
"Di mana yang terpenting, dia bisa menerangkan budaya lingkungan hidup yang sehat di sekolah, artinya dari gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup disekolah kita bisa menghemat energi, pengurangan sampah dan pemilahan sampah sendiri," ucapnya.
Masih diungkapkannya, selain itu juga bisa menciptakan ekonomi sirkular, karena ada nilai-nilai ekonomis dari sampah itu sendiri, dan bisa menjadi serta membuka lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi warga.
Di mana ini bisa diterapkan 3 R yakni Reduce, Reuse, dan Recyle, jadi sampah-sampah yang ada disekolah seperti sampah plastik, sampah organik maupun sampah non organik itu kita berikan pemahaman agar bisa dimanfaatkan kembali dan bisa menjadi nilai ekonomis.
"Sedangkan untuk penyerahan Adiwiyata itu sendiri adalah sekolah yang menjadi Adiwiyata tingkat kota terdiri dari SD, atau MI, maupun SMP dan MTS, karena yang menjadi tanggung jawab dari kota Palembang adalah SD dan SMP, sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu dari provinsi," imbuhnya.
Begitu juga disampaikan Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Palembang Erlin Susiani, S.T.,M.Si atas nama pemkot Palembang saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, baik guru, siswa, orang tua maupun seluruh komponen masyarakat yang telah bersama-sama menjadikan program Adiwiyata sebagai bagian integraf dari sistem pendidikan di kota Palembang.
Diketahui sejak dimulainya program sekolah Adiwiyata pada tahun 2006 jumlah sekolah yang aktif berpartisipasi terus menerus meningkat, dan saat ini lebih dari 10 ribu sekolah di seluruh Indonesia terdaftar sebagai sekolah Adiwiyata.
"Sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah akan mendapatkan penghargaan Adiwiyata baik tingkat kota maupun provinsi," bebernya.
Ditambahkannya, namun khusus untuk kota Palembang hari ini memang wacananya akan diberikan penghargaan, sekolah Adiwiyata terdiri dari 23 sekolah baik SD dan SMP.
"Perluasan kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan di antaranya dalam lingkup sekolah yang telah digagas sejak 17 tahun yang lalu, dan terus diluaskan dengan perkembangan melalui perubahan peraturan Menteri LHK Nomor P : 52 Tahun 2019 dengan Peraturan Menteri LHK P : Nomor 23 Tahun 2022," ujar dia. (dav)