PBB (0,9 Persen),
PAN (0,7 Persen),
Gelora (0,4 Persen),
PPP ( 0,3 Persen),
PKN ( 0,3 Persen),
PSI (0,1 Persen),
Perindo (0,1 Persen),
Garuda ( 0,0 Persen),
Buruh ( 0, 0 Persen),
Ummat ( 0,0 Persen)
Sementara massa mengambang yang belum menentukan pilihan (12,7 Persen).
Kuatnya tarikan elektoral partai yang mengusung gerakan politik tanpa mahar dilanjutkan pria yang gemar memakai baju batik ini diantaranya gencarnya/sosialisasi dari para caleg/Tim sukses/Tim pendukung/ relawan, simpatisan partai Nasdem yang frekuensinya sangat intens menemui masyarakat langsung.
Faktor ketua partai Nasdem H Rachmat Hidayat/ Yoppy Karim yang sudah lama bersosialisasi di masyarakat dengan membawa program Nasdem dan sudah menanamkan modal sosial dan politik juga membuat partai Nasdem berhasil unggul meskipun belum signifikan dari partai politik lainnya.
“Faktor seringnya anggota DPR RI partai Nasdem Fauzi H Amro turun menyerap aspirasi masyarakat kota Lubuk Linggau juga merupakan salah satu faktor pendongkrak kuat naiknnya elektabilitas partai Nasdem.
Ada beberapa indikator yang kita pakai mengukur kuatnya elektoral partai politik. Diantaranya adalah partai politik yang sering dirasakan masyarakat turun untuk menyerap aspirasi, memiliki program kerja yang bagus, kader/caleg yang pintar serta alat sosialisasi yang paling sering dan paling menarik dilihat masyarakat.
Temuan survei menunjukkan partai Nasdem menempati urutan pertama sebagai partai yang dipersepsikan masyarakat sering turun menyerap aspirasi dan memiliki program kerja yang bagus.