TANGGAL 23 bulan 3 Imlek atau Minggu, 20 April 2025, merupakan jadwal sembahyang Dewi Tian Shang Sheng Mu atau Ma Zu, yang berarti “Ibu Suci”.
Dewi Tian Shang Sheng Mu adalah Dewi Pelindung Lautan dalam Taoisme. Memiliki nama kecil Lin Mo Niang. Hari kebesaran Tian Shang Sheng Mu diperingati setiap tanggal 23 bulan 3 Imlek.
Tian Shang Sheng Mu dikenal pula dengan sebutan Ma Zu atau Mak Co (dialek Hokkian) yang berarti ‘Ibu yang Suci’. Memiliki nama kecil Lin Mo Niang. Ia dianggap sebagai Dewi Pelindung Lautan dan Perantauan bangsa Tiongkok. Berikut penjelasanya seperti dikutip dari tionghoainfo.
Lahir di pulau Meizhou, Putian, Fujian, pada tanggal 23 bulan 3 penanggalan Imlek di tahun Jian Long pertama, pada masa pemerintahan Kaisar Song Taizu dari Dinasti Song Utara (960), sebagai putri ke 7. Ayahnya bernama Lin Yuan, pernah menduduki jabatan sebagai pengurus di Provinsi Fujian.
A. Masa Kecil hingga Remaja
Diceritakan bahwa ketika lahir Lin Mo Niang tidak pernah menangis selama sebulan. Saat kelahiran-Nya, seberkas sinar merah menyoroti langit-langit kamar dan menyebarkan wewangian ke seluruh penjuru selama 10 hari.
Semenjak kecil, Lin Mo Niang telah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia masuk sekolah pada usia 7 tahun dan tidak pernah lupa pada apa yang telah diajarkan padanya. Lin Mo Niang juga tekun berdoa, berbakti pada orang tua, dan suka menolong para tetangganya yang sedang kesulitan.
Konon, ia pernah mendapatkan kitab suci rahasia dari Maha Dewa Tai Shang Lao Jun. Sejak saat itu, Ia dengan giat belajar ilmu kedewaan, sehingga bisa mengusir roh jahat dan membantu para nelayan dan masyarakat desa yang terkena musibah. Oleh sebab itu, Lin sangat dihormati oleh masyarakat disekitarnya kala itu.
Ia juga mahir dalam mengobati berbagai penyakit, sehingga orang-orang desa setempat memanggilnya Ling Nu (Gadis Mukzizat), Long Nu (Gadis Naga), dan Shen Gu (Bibi Sakti).
Meskipun tinggal di tepi pantai, Lin Mo Niang baru belajar berenang saat usia 15 tahun. Namun Ia segera menjadi perenang yang hebat. Ia mengenakan pakaian berwarna merah di tepi pantai, untuk memandu kapal2 nelayan kembali ke rumah, sekalipun pada saat itu cuaca sedang sangat buruk dan berbahaya.
B. Menyelamatkan Ayah dan Saudara-saudaranya
Dikisahkan bahwa ayah serta saudara lelaki Lin Mo Niang bekerja sebagai nelayan. Suatu hari, badai topan yang sangat mengerikan menimpa lautan pada saat mereka sedang mencari ikan. Seluruh keluarga Lin Mo Niang sangat mengkhawatirkan nasib mereka.
Satu versi menuliskan Lin Mo Niang sedang mendoakan nasib ayah dan saudara-saudaranya. Versi lain menceritakan Ia memperoleh penglihatan gaib akan ayah dan saudara-saudaranya yang tenggelam, saat ia tertidur atau saat duduk termenung.