JAKARTA, KORANRADAR.ID - Upaya tanpa henti membawa wajah perburuhan sawit mendapat pujian. Sebagai organisasi pengusaha sejak 2016, GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) mengambil inisiatif merespon isu perburuhan.
Menurut Sumarjono Saragih Ketua GAPKI Bidang Pengembangan (Pemimpin Delegasi Bipartit Buruh Pengusaha) dan juga Founder Chairman WISPO (Worker Inititatives for Sustainable Palm Oil), GAPKI memilih terbuka dan bekerjasama dengan para pihak yang menyoroti perburuhan sawit. “Tentu salah satu mitra yang paling strategis adalah serikat buruh. Baik nasional maupun global,”katanya. Sumarjono mengatakan,proses tidak menghianati hasil. Apalagi dilakukan konsisten dan saling percaya. Capaian kemajuan historis terbaru adalah misi diplomasi bipartit ke Uni Eropa. Serikat Buruh Sawit Nasional bersama GAPKI mendatangi Eropa dalam satu delegasi. Misi maraton 18 - 22 Nopember 2024. Berjumpa dengan sejumlah pihak. “Agenda utama adalah menyampaikan situasi perburuhan sawit. Situasi versi buruh dan versi pengusaha dalam dialog terbuka. Juga mencari tahu apa dan bagaimana dinamika isu perburuhan di Eropa. Salah satunya dampak terbitnya legislasi baru CSDDD (Corporate Sustainability Due Diligence Directive). Peraturan baru tentang penghormatan hak asasi manusia dan buruh.”ujarnya Sebuah misi langka dan maraton. Dalam 5 hari, tercatat ada 10 pertemuan dan dialog. Mulai dari Kementerian Luar Negeri dan Pertanian Belanda, Parlemen Belanda, Komisi Uni Eropa Bidang Perdagangan dan Bidang Kerjasama. Ada Asosiasi Pengusaha Eropa, NGO hingga Serikat Buruh. Delegasi juga mampir di dua KBRI. Langsung diterima dan dialog dengan Dubes RI untuk Belanda Meyerfas dan Dubes RI untuk Uni Eropa-Belgia Andri Hadi. “Lebih istimewa, misi ini dibantu dan diatur secara efektif dan efisien oleh dua serikat buruh besar belanda CNV dan FNV. Mereka punya jaringan dan pelobi yang berpengaruh di Eropa. Kedua lembaga ini adalah mitra GAPKI. Dalam beberapa tahun terakhir, secara bersama dan progresif melakukan berbagai kegiatan di Indonesia,”ucapnya. Sejumlah cacatan didapat dari rangkaian pertemuan. Banyak hal senada. Yakni memuji delegasi bipartit buruh dan pengusaha. Sejumlah ungkapan pujian disampaikan. Disebut unik, menarik, istimewa, strategis, baru dan historis. Model ini memang belum pernah dilakukan dalam diplomasi sawit. Uni Eropa sangat mengahargai upaya dunia bisnis dalam penghormatan hak buruh. "Walau bersifat umum, penghormatan hak buruh menjadi bagian penting dalam dokumen perjanjian dagang EU CEPA" ujar Francesco Flores, Komisi Uni Eropa DG Perdagangan. Hal senada disampaikan oleh Parlemen Belanda. "Kami melihat pendekatan sukarela atau 'voluntary based' tidak cukup untuk percepatan penghormatan hak buruh. Oleh karena itu kami mendukung terbitnya legislasi CSDDD. Sifatnya wajib atau 'mandatory' untuk perusahan Uni Eropa. Tentu akan berdampak pada pemasok dan rantai nilainya. Penerapan mulai dari perusahaan besar" tegas Danielle Hirsch, anggota parlemen berlatar belakang NGO. Inisiatif kolaboratif GAPKI dengan Serikat Buruh dan NGO mendapat dukungan. Buku Panduan Praktis Perlindungan Perempuan dan Anak diserahkan dalam setiap akhir pertemuan. "Kita akan coba mencari peluang dan model kerjasama dari mitra Uni Eropa. Supaya inisiatif yang sudah dilakukan bisa diperluas" janji Qazal Jamail, Komisi Uni Eropa DG Kerjasama. Tak kalah penting untuk dicatat bahwa dalam legislasi CSDDD akan ada muncul 'standar upah layak'. Yang bisa menimbulkan multi tafsir baru. "Upah layak atau Dicent Living Wage menjadi bagian dari CSDDD" jelas Alejandro Gonzales, Group Advisor S&D. NGO Eropa yang banyak meng-advokasi legislasi. Misi ke Eropa di musim dingin sangat menantang dan menguji daya tahan orang tropis. Namun advokasi sawit tak boleh berhenti hanya karena cuaca. Tumpukan pekerjaan rumah di depan mata. Tuntutan dan aturan baru pasar Eropa masih akan terus muncul. Sawit Indonesia harus siap dan tangguh. Diplomasi Buruh Pengusaha akan jadi penopang setia dan sumber energi baru. (sep)
Kategori :